Berita Bekasi

Odong-Odong Ala Kampung Bojong Menteng, Angkutan untuk Berwisata dan Kulineran

Inilah kisah sopir odong-odong bernama Yongki yang tinggal di Rawa Lumbu Bekasi, dari awal menyewa hingga merakit sendiri.

Wartakotalive/Yolanda Putri Dewanti
Yongki (60) sopir odong-odong di Bekasi 

WARTAKOTALIVE.COM BEKASI -- Kaos, topi, dan celana panjang menjadi seragam sehari-hari Yongki (60) untuk menarik odong-odong di wilayah Rawa Lumbu, Bekasi.

Berprofesi sebagai sopir odong-odong sudah dilakoninya selama 10 tahun.

Awalnya, Yongki tak memiliki mobil sendiri.

Namun, perlahan ia memberanikan diri membeli satu mobil berkat kerja kerasnya.

"Selama belum mempunyai mobil, kan ada yang punya saya menyewa. Terus ya sudah lambat laun, akhirnya punya sendiri sekarang," ucap Yongki di kediamannya, di Bojong Menteng, Rawa Lumbu, Bekasi belum lama ini.

Seiring berjalannya waktu, Yongki kembali menambah mobil odong-odong dengan membeli bahan dan merakitnya sendiri.

Baca juga: Usai Insiden Kereta Tabrak Odong-odong di Serang, Emak-emak Bantu Penjaga Palang Pintu Perlintasan

"Pas bikin sendiri itu, banyak yang nawar ya seperti jual beli juga. Saya buat baru tuh, pas dipakai ada yang nawar, ya sudah dijual. Tadinya punya 3, sekarang sisa 2," jelas dia.

Perharinya, pria yang sudah memiliki cucu ini mendapatkan penghasilan sekitar Rp 300.000 yang digunakannya untuk kehidupan sehari-hari bersama keluarga.

Jika menjelang akhir pekan, penghasilannya pun akan bertambah dari masyarakat yang menyewa mobil odong-odongnya untuk berwisata.

"Kalau Sabtu-Minggu itu nunggu ada yang pesan, biasanya ramai. Bakal keliling-keliling," imbuhnya.

Selain itu, banyak suka duka yang ia rasakan selama menjadi sopir odong-odong.

"Kalau dukanya itu, pas mesin rusak jadi nggak bisa narik. Saya nggak mau paksa kan, karena keselamatan penumpang nomor satu. Lalu, kalau sukanya itu, saya bahagia melihat ibu dan anak jalan-jalan. Bahkan, jika penumpang ingin berhenti terlebih dahulu untuk membeli jajanan yang beragam di Rawa Lumbu saya tungguin. Kelilingnya itu mulai dari Bojong Menteng, Rawa Lumbu, Jamrud," ungkap Yongki.

Yongki menuturkan, bahwa hingga saat ini ia tergabung dalam komunitas Kereta Mini Siliwangi (KMS).

Baca juga: Setelah Kecelakaan Odong-Odong Maut, Warga Pasang Palang Pintu di Perlintasan KA Silebu

Semua anggota diwajibkan untuk memiliki Surat Tanda Mengemudi (SIM) A.

Di dalam komunitas tersebut, bahkan diadakan penggalangan dana untuk musibah kecelakaan maut mobil odong-odong di Serang, Banten yang menewaskan 9 orang.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved