Virus Corona

Pasien Covid-19 yang Dirawat di RSDC Wisma Atlet Cuma 184 Orang, Masyarakat Pilih Isoman

Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Kes Mintoro Sumego mengungkapkan, pasien yang dirawat saat ini berjumlah 184 orang.

Editor: Yaspen Martinus
Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha
Keterisian tempat tidur alias bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran masih di bawah 5 persen. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Keterisian tempat tidur alias bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran masih di bawah 5 persen.

Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Kes Mintoro Sumego mengungkapkan, pasien yang dirawat saat ini berjumlah 184 orang.

"Alhamdulillah per update hari ini, pasien kita adalah 184, atau BOR-nya itu di bawah 5 persen," ujar Mintoro dalam konferensi pers virtual yang disiarkan channel YouTube BNPB, Senin (1/8/2022).

Mintoro mengungkapkan, pasien yang masuk per Senin (1/8/2022) hari ini berjumlah 15 orang.

Sementara, pasien yang keluar dari Wisma Atlet Kemayoran, kata Mintoro, sebanyak 23 orang.

"Jadi pasien masih banyak yang keluar. Jadi ada pengurangan pasien sebanyak tujuh orang," tutur Mintoro.

Baca juga: KPU Siapkan 8 Tim Saat Tahapan Pendaftaran Parpol, Paling Banyak Tim Verifikasi Administrasi

Terkait gejala Covid-19, Mintoro mengungkapkan pasien yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran bergejala ringan.

"Jadi dari 184 ini juga gejalanya ringan, jadi variasinya seperti itu," jelas Mintoro.

Masyarakat Pilih Jalani Isolasi Mandiri

Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran menurun di tengah meningkatnya kasus Covid-19.

Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Kes Mintoro Sumego mengungkapkan, hal ini terjadi karena masyarakat lebih banyak menjalani isolasi mandiri.

"Jadi kalau melihat tren seperti ini, di angka-angka meningkat tetapi pasien di Wisma Atlet menurun."

Baca juga: KPU Kekurangan Anggaran Rp4,3 Triliun, Persiapan Tahapan Pemilu 2024 Tersendat

"Kami melihatnya lebih banyak masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri," ucap Mintoro.

Mintoro menduga masyarakat memilih menjalani isolasi mandiri karena mengalami gejala ringan.

Selain itu, masyarakat juga kemungkinan memiliki tempat yang memadai untuk menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Bawaslu Bakal Libatkan Parpol Sebagai Pengawas Partisipatif di Pemilu 2024

"Mungkin karena mempunyai tempat atau mengalami gejala yang ringan, sehingga pasien itu memilih untuk isolasi mandiri," jelas Mintoro.

Menurut Mintoro, Wisma Atlet Kemayoran didirikan untuk isolasi terpadu bagi pasien Covid-19 di Jakarta maupun di Indonesia pada umumnya.

Dirinya memastikan Wisma Atlet menerima pasien dengan berbagai gejala, dari yang ringan hingga berat.

"Pada prinsipnya kami Wisma Atlet Kemayoran ini siap menerima pasien, baik itu dengan gejala ringan, sedang, maupun berat dengan komorbid, kita tetap menerima," tegas Mintoro. (Fahdi Fahlevi)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved