Kecelakaan

Korban Meninggal Kecelakaan Odong-Odong Jadi 10 Orang, Balita 5 Tahun Tak Tertolong Nyawanya

Iptu Dedi Jumhaedi mengatakan, bayi di bawah 5 tahun itu meninggal dunia di Rumah Sakit - RS Hermina Serang, Jumat (28/7/2022) pukul 20.00 WIB.

Wartakotalive/Gilbert Sem Sandro
Balita 5 tahun meninggal menambah daftar korban kecelakaan odong-odong foto Lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan odong-odong maut di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. 

Penyebab Tidak Tertolongnya Nyawa Putri Qaila, hingga Membuat Korban Odong-odong Maut Bertambah Menjadi 10 orang

WARTAKOTALIVE.COM, Silebu - Daftar korban meninggal dunia akibat kecelakaan odong-odong maut di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, bertambah menjadi 10 orang.

Satu korban meninggal dunia tersebut ialah Putri Qaila Septiana, seorang anak perempuan berusia dua tahun.

Kasie Humas Polres Serang, Iptu Dedi Jumhaedi mengatakan, bayi di bawah 5 tahun itu meninggal dunia di Rumah Sakit - RS Hermina Serang, Jumat (28/7/2022) pukul 20.00 WIB.

"Korban meninggal dunia kecelakaan odong-odong dengan kereta api bertambah satu, yautu ananda Putri Qaila Septiana," ujar Iptu Dedi Jumhaedi, Minggu (31/7/2022).

Dedi menerangkan, Putri Qaila sebelumnya merupakan korban yang mengalami luka berat di bagian kepala dan kaki.

Baca juga: Dua Keluarga Jadi Korban di Kecelakaan Odong-Odong, Keluarga Leman Percaya Istri & Anak Mati Syahid

Saat menjalani perawatan di rumah sakit, korban telah menjalani tindakan operasi. Kendati demikian, nyawa Putri Qaila tidak dapat tertolong setelah dirawat 4 hari.

"Pasca kecelakaan, korban Putri Qaila Septiana sempat dirawat di RS Hermina Serang selama 4 hari dan mendapatkan tindakan berupa kraniatomi atau operasi untuk mengangkat gumpalan darah dari kepala," kata dia 

"Karena mengakami luka berat, selama dirawat korban pun ditangani oleh tim dokter RS Hermina Serang," imbuhnya. 

Baca juga: Odong-odong Ditabrak Kereta di Serang, Jasa Raharja Jamin Santunan untuk Korban

Dengan demikian, terdapat 10 korban meninggal dunia dan 23 penumpang lainnya menjadi korban luka dari insiden odong-odong maut tersebut.

"Dari 33 penumpang odong-odong, korban meninggal dunia bertambah menjadi 10 orang dan 23 penumpang lainnya terluka baik berat maupun ringan," terang Iptu Dedi Jumhaedi.

Sebelumnya diberitakan, bertambahnya jumlah korban meninggal pun dibenarkan oleh ketua RT 09 desa Cibetik, Mansur.

"Iya, memang ada korban bertambah, anak usia dua tahunan, dan sudah dimakamkan," ujarnya, Sabtu (30/7/2022) saat ditemui Warta Kota di mushola desa Cibetik.

Kini, total jumlah korban meninggal di laka odong-odong menjadi 10 orang.

Seluruh penumpang yang wafat merupakan warga Desa Cibetik, kampung yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Sembilan nyawa pun melayang dalam kejadian naas tersebut. Kesembilan korban wafat pun telah dimakamkan, Selasa malam.

Sementara itu, sebanyak sembilan korban luka-luka di rawat di rumah sakit Hermina.

Satu diantanya masih balita berusia dua tahun delapan bulan yang keadaannya kritis. (M28)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved