Kisah Warga Sempat Cium Wewangian Sebelum Insiden Odong-Odong Maut di Desa Silebu

Warga sekitar perlintasan kereta api yang jadi lokasi odong-odong tertabrak kereta di desa Silebu, Serang sempat mencium wewangian sebelum kecelakaan.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang
Perlintasan kereta api (kini sudah dibangun palang pintu oleh warga), yang menjadi lokasi kecelakaan odong-odong tertabrak kereta api 

WARTAKOTALIVE.COM, SERANG - Kecelakaan odong-odong di desa Silebu, Serang Selasa (26/7/2022) lalu membuat hati seakaan teriris.

Sepuluh korban jiwa, (satu wafat di rumah sakit), merupakan anak-anak yang bersama ibu, hingga neneknya yang berasal dari satu desa bernama desa Cibetik.

Jelang peristiwa naas tersebut, warga sekitar perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu tersebut, seakan telah diberitahu bahwa akan ada sebuah peristiwa besar.

"Malam itu saya tengah nonton tv, setelah itu tiba-tiba tercium aroma wewangian. Itu wangi sekali. Saya sempat tanya istri juga. Firasat saya sudah aneh, seakan terjadi sesuatu. Saya itu udah bertanya-tanya," ucap salah seorang warga Silebu yang akrab disapa Pak De saat ditemui Warta Kota, Sabtu (30/7/2022).

Baca juga: Balita Korban Kecelakaan Odong-Odong Meninggal Dunia Setelah Sempat Menjalani Operasi dan Perawatan

Hal itu juga dibenarkan oleh warga lainnya. Lanjutnya, bau wewangian terasa juga saat subuh.

"Coba tanya ibu di toko sebelah. Dia dan warga lain juga merasa sama. Memang ada bunga anggrek, tapi harumnya ini tidak dari bunga-bungaan ini. Selain harum, ads juga bunyi burung. Dari situ saya sudah kabari untuk keluarga agar hati-hati. Buat jaga-jaga karena firasat sudah tidak bagus," katanya.

Siapa sangka, Selasa siang pukul 11:00'an WIB, sebuah odong-odong membawa 30'an penumpang tertabrak kereta api.

Kondisi saat itu masih sepi. Hanya ada beberapa orang berdagang, yang lokasinya enam meteran dari lokasi.

Baca juga: Dua Keluarga Jadi Korban di Kecelakaan Odong-Odong, Keluarga Leman Percaya Istri & Anak Mati Syahid

"Tau-taunya musibah besar. Odong-odong tertabrak kereta api. Padahal warga sudah coba berhentiin. Tapi inilah musibah," katanya.

Ia pun tak menyangka, sebuah pertanda yang dialami warga sekitar adalah musibah besar terjadi.

Sebanyak sembilan nyawa melayang di lokasi, dan seluruhnya merupakan warga kampung Cibetik. Satu korban meninggal lainnya ada di rumah sakit Hermina usai menjalani perawatan intensif. (Raf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved