Tamin Ungkap Detik-Detik Istrinya Tewas dan 2 Cucu Luka Parah dalam Insiden Odong-odong Maut

Tamin mengungkap detik-detik istrinya tewas dan dua cucunya yang mengalami luka parah saat insiden kecelakaan odong odong maut di Serang, Banten.

Warta Kota/Gilbert Sem Sandro
Tamin, keluarga korban odong-odong maut yang istrinya menjadi korban meninggal dunia dan 2 cucunya mengalami luka parah. 

WARTAKOTALIVE.COM, Cibetik - Rabu 26 Juli pukul 11.00 WIB merupakan momen yang buruk bagi Tamin, warga Desa Cibetik, Gang Salim, RT 10/RW 03, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan, Walantaka, Kota Serang, Banten.

Bagaimana tidak, bak petir menyambar di siang bolong, Tamin menerima kabar melalui sambungan telepon bahwa istri dan dua cucunya tercinta, menjadi korban kecelekaan maut antara kereta api dan odong-odong.

Istri Tamin yang bernama Kadilah (48) merupakan salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa naas itu, sementara dua cucunya bernama Alina Ayu dan Putri Kayla yang sama-sama berusia 3 tahun menjadi korban dengan mengalami luka berat.

Tamin pun menceritakan detik-detik musibah yang menimpa keluarganya itu kepada Wartakotalive.com saat diwawancarai di kediamannya, Kamis (28/7/2022).

"Ketika itu pukul 11.00 WIB saya ditelepon sa teman bahwa ada kecelakaan odong-odong ditabrak kereta api, enggak banyak mikir saya langsung ke lokasi kejadian mengecek kondisi istri dan cucu saya," ujar Tamin.

Baca juga: Fakta Terungkap, Warga Sebut Sopir Odong-odong Nekat Melawan Kereta Api meski Sudah Diteriaki

"Saya udah menduga itu pasti mereka, karena odong-odong itu berangkat dari rumah pukul 10.00 WIB dan posisi istri sama cucu saya duduknya di belakang," imbuhnya.

Setibanya di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berada pada Desa Silebu, pria berusia 51 tahun itu tidak berhasil menemukan sang istri.

Kemudian ia pun melanjutkan pencarian terhadap keluarganya menuju Puskesmas Pematang, Kragilan. Dan setibanya disana, Tamin akhirnya berhasil mengetahui kabar, akan dua cucunya yang masih dalam kondisi hidup.

Kendati demikian, di Puskesmas Pematang Tamin hanya bertemu dengan salah seorang cucunya yaitu Alina Ayu, sedangkan cucu lainnya yakni Putri Kayla telah dibawa menuju Rumah Sakit Hermina.

Setelah menanyakan kondisi cucunya itu, ternyata Alina Ayu pun harus menjalani perawatan lebih lanjut, hingga turut dibawa menuju RS Hermina.

Baca juga: Saksi Mata Odong-odong Maut Trauma, tak Bisa Tidur, Makan, hingga Takut Melihat Kereta Api

"Setelah saya ke lokasi memang istri saya sudah enggak ada disana, sehingga saya mengejar cucu saya yang dibawa ke puskesmas dan ternyata cucu saya yang Kayla itu sudah dirujuk ke rumah sakit dalam keadaan kritis," kata dia.

"Tapi cucu saya yang Alina, saya bawa sendiri dari puskesmas ke RS Hermina, karena intruksi dokter harus ditangani lebih lanjut," ungkapnya.

Setelah memastikan dua cucunya berada di rumah sakit, Tamin pun kembali melakukan pencarian terhadap istrinya menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Serang.

Setelah mencari-cari informasi lebih dari satu jam, Tamin pun harus menerima kenyataan yang ada, akan kepergian istrinya tercinta. 

Hal tersebut diketahui Tamin, setelah pihak RSUD Kota Serang mengumumkan nama-nama korban tewas yang berhasil diidentifikasi.

Baca juga: Gelar Olah TKP Lanjutan Odong-odong Maut, Kakorlantas Mabes Polri Kerahkan Traffic Accident Analysis

"Setelah antar cucu, saya langsung mencari keberadaan istri saya ada dimana dan ternyata dikasih tau kalau ada di rumah sakit lainnya, yaitu di RSUD Kota Serang," tuturnya.

"Sampai disana, ternyata semua korban itu sudah masuk ke ruang jenazah. Dan sekitar pukul 13.00 WIB, pihak rumah sakit mengumumkan nama-nama yang telah diidentifikasi, baru saya tau istri saya salah satunya," ucap Tamin sambil mengusap air mata yang mengalir.

Kendati demikian, Tamin mengaku telah mengikhlaskan kepergian istri tercintanya itu. Kini, fokus dirinya dan keluarga adalah kesembuhan dan kesehatan dari dua cucunya yang mengalami luka berat.  

Pasalnya, dua malaikat kecil yang masih berusia di bawah 5 tahun itu, harus menanggung sakitnya proses operasi demi keselamatan.

"Saya meskipun terpukul tapi ya mau bagaimanalagi, takdir itu kan di tangan Allah, semua itu sudah berjalan pada takdirnya," katanya.

Baca juga: VIDEO Penampakan Kereta yang Menabrak Odong-odong yang Tewaskan 9 Orang

"Saya sama keluarga lainnya kini fokus ke kondisi dua cucu ini, karena mereka itu harus dioperasi di usianya yang masih kecil, semoga semuanya lancar ya Allah," tandas Tamin dengan tangis yang mendalam.

Selain Kadilah, istri Tamin, terdapat 8 korban lainnya yang meninggal dunia dalam peristiwa odong-odong maut di Desa Silebu.

Dari 9 korban meninggal dunia, 3 diantaranya anak-anak dan lainnya ialah orang dewasa. Seluruh korban meninggal dunia merupakan wanita, yakni anak-anak dan ibu-ibu.

Berikut nama-nama korban meninggal dunia dalam insiden maut antara kereta api dan odong-odong. (M28)

1. Saptiyah (51 tahun)
2. Sawiyah (71 tahun)
3. Saptanis (42 tahun)
4. Kadilah (38 tahun)
5. Sunenah (55 tahun)
6. Yanti (22 tahun)
7. Azzizatul Atiah (2 tahun)
8. Ismawati (8 tahun)
9. Amanda (2 tahun).

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved