Kecelakaan

Odong-odong Maut Tewaskan 9 Orang, Saksi Mata: Ada Suara Hantaman Keras lalu Mendadak Hening

Sebelum melintas, beberapa warga sekitar yang merupakan para pria telah meneriaki supir odong-odong bahwasanya akan ada kereta api yang hendak lewat.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Gilbert Sem Sandro
Sugianti (baju pink) dan Indah (baju biru) saksi mata odong-odong maut saat berbincang dengan Warta Kota, Rabu (27/7/2022) 

WARTAKOTALIVE.COM, SILEBU - Kecelakaan maut antara odong-odong dengan kereta api yang menewaskan 9 orang terjadi di Jalan Silebu Pasar, Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (26/7/2022) kemarin.

Selain 9 korban tewas, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka, dengan didominasi oleh anak-anak dan ibu-ibu.

Sugianti yang merupakan warga sekitar yang menjadi saksi mata menceritakan peristiwa mencekam itu.

Kejadian bermula pada pukul 11.00 WIB, saat dua kendaraan odong-odong yang membawa puluhan orang hendak melewati jalur perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

Sebelum melintas, beberapa warga sekitar yang merupakan para pria telah meneriaki supir odong-odong bahwasanya akan ada kereta api yang hendak lewat.

Namun, dua kendaraan odong-odong itu tetap memaksa melintas dan tak menghiraukan peringatan warga sekitar.

Baca juga: Sopir Odong-odong Kecelakaan Maut Tertabrak Kereta Api, Tak Miliki SIM dan Putar Musik Keras

Odong-odong pertama berhasil melintas, sementara odong-odong berikutnya tersangkut tepat di atas rel kereta api di bagian tengah.

Sesaat kemudian, kereta api yang mengangkut penumpang kelas ekonomi pun menghantam kencang badan odong-odong naas itu.

Shinto Silitonga mengatakan, dari pemeriksaan kepolisian diketaui saat kejadian penumpang telah menyarankan sopir untuk tidak melewati rel,

Posisi kendaraan odong-odong yang semula datang dari arah Cibetik menuju Silebu, langsung terpental dan berubah menjadi berbalik arah.

Puluhan penumpang yang naik odong-odong itu pun terpental berhamburan tak terarah, bahkan hinggga sejauh 30 meter.

"Ada beberapa bapak-bapak sempat teriak kasih tau supaya berhenti, karena ada kereta mau lewat, tapi supirnya tetep maksa untuk melintas," ujar Sugianti saat diwawancarai Wartakotalive.com, Rabu (27/7/2022).

"Akhirnya odong-odong yang di belakang tiba-tiba berhenti di tengah rel, kendaraannya maju-mundur di tempat, kaya lengket kena magnet dan akhirnya ditabrak sama kereta," imbuhnya.

Baca juga: Kronologi Kereta Merak-Rangkas Tabrak Odong-odong hingga Tewaskan 9 Orang

Saat itu, suara hantaman kereta terhadap odong-odong disebut amat keras, hingga menyerupai ledakan. Ia menduga, jarak sejauh 100 meter dari lokasi kejadian masih akan mendengar suara tabrakan tersebut.

Sesaat sebelum kejadian, suara teriak ketakutan dari para penumpang terdengar jelas akan bahaya yang dihadapinya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved