Lifestyle
Banyak Perusahaan Menyeleksi Calon Karyawan Lewat Jejak Digital, 5 hal Penting Bijak Berinternet
Banyak perusahaan yang menyeleksi lewat jejak digital, bagaimana interaksi di media dan beretika atau tidaknya saat menggunakan media sosial.
Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: LilisSetyaningsih
Rofiatul Rofiah selaku influencer dan praktisi literasi digital, menjelaskan tentang perilaku (behavior) di media sosial.
“Digital era, your behavior is your health, kesopanan lebih tinggi nilainya daripada kecerdasan. Behavior orang yang main sosial media itu semua tergantung pada penggunanya," ujar Rofiatul di kesempatan yang sama.
Perilaku itulah yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk.
"Sejauh apapun kita mempunya berbagai macam sosial, kita harus beretika. Karena fungsi etika adalah untuk menghindari, menyakiti perasaan orang lain," imbuhnya.
"Selain itu, pentingnya etika bermedia sosial adalah untuk menghindari kesalahpahaman di media sosial
dan etika ada untuk menghindari dari konflik,” ujar Rofiatul Rofiah.
Baca juga: Bekerja Sama dengan Bolafy, Persija Meluncurkan Koleksi NFT Digital Tim Oranye dalam Jumlah Terbatas
Andilala selaku praktisi literasi digital mengingatkan agar mahasiswa menerapkan budaya digital.
“Mengapa mahasiswa perlu menerapkan budaya digital? Karena adanya hak dan kewajiban
mahasiswa melaksanakan advokasi dan aksi sebagai agen perubahan perubahan sosial yang
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan nasional dan bernilai lokalitas," katanya.
Andilala menyimpulkan, mahasiswa merupakan aktor perubahan-perubahan sosial yang diharapkan dapat menguasai transformasi digital sesuai dengan kebutuhan dan situasi nasional.
Sehingga dapat memberdayakan nilai lokalitas di tengah pengembangan digital maka perlu diaktualisasikannya budaya digital yang ber intisari Pancasila.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/pondok-pesantren-al-amien.jpg)