Polisi Tembak Polisi
Tim Khusus Cek Satu Per Satu Isu Liar di Kasus Polisi Tembak Polisi yang Tewaskan Brigadir Yosua
Bennny Mamoto mengatakan tim akan melakukan pengecekan dan menelusuri satu per satu isu-isu liar yang berkembang terkait kasus polisi tembak polisi
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Komisioner Kompolnas Benny Mamoto mengapresiasi langkah Kapolri dalam membentuk tim khusus gabungan untuk mengungkap kasus polisi tembak polisi yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Tim ini juga melibatkan unsur eksternal dalam hal ini Kompolnas dan Komnas HAM.
Bennny Mamoto mengatakan tim akan melakukan pengecekan dan menelusuri satu per satu isu-isu liar yang berkembang terkait peristiwa ini.
Isu yang beredar katanya akan dikaitkan dengan temuan fakta di lapangan.
Baca juga: Ketua RT Duga Suara Petasan dari Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo saat Polisi Tembak Polisi
"Tentunya ini satu wujud nyata bentuk transparansi, langkah ini diharapkan nanti bisa memastikan bahwa proses penyelidikan yang dilaksanakan, sesuai dengan aturan, objektif dan semua analisis kesimpulan itu berdasarkan fakta lapangan yang sudah teruji, baik melalui pendekatan scientific maupun para ahli yang terkait," ujar Benny.
Di samping itu, kata Benny, juga melakukan kroscek para saksi juga menjadi penting guna mengungkap apa dan bagaimana peristiwa ini terjadi hingga menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Di era media sosial kata Benny, pihaknya dihadapkan pada tantangan yang lebih berat karena beredarnya banyak isu yang berkembang.
"Kembali kita harus menjawab dengan fakta yang kita temukan serta fakta yang valid dan teruji. Oleh sebab itu kami mohon dukungan semua pihak," kata Benny.
Baca juga: Ada Dugaan Pelecehan, Kampolnas Minta Tunggu Hasil Penyidikan Polisi Tembak Polisi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk membongkar dan mendalami kasus polisi tembak polisi yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Dimana dalam peristiwa adu tembak itu, ajudan Kadiv Propam yakni Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas.
Tim khusus ini diketuai oleh Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto dengan penanggung jawab Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto mengatakan tim khusus dibentuk untuk mengungkap secara objektif, transparan dan akuntabel atas kasus penembakan yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, dimana Brigadir Yosua menjadi korban tewas.
Baca juga: Dua Polisi Adu Tembak di Rumah Dinas di Jaksel, Anggota Propam Polri Tewas
Tim khusus katanya melibatkan pihak eksternal yakni Kompolnas dan Komnas HAM.
"Ini untuk menjamin langkah-langkah yang dilakukan oleh tim transparan dan objektif. Kemudian apa yang sudah dilakukan oleh tim, kita sudah lakukan beberapa langkah," kata Agung dalam konpers di Mabes Polri yang ditayangkan di akun YouTube Div Humas Polri, Rabu (13/7/2022).
Pertama kata Agung, tim tentu melaksanakan pendalaman terhadap olah TKP.
polisi tembak polisi
motif polisi tembak polisi
Brigadir J
Penembakan Brigadir J
Brigadir Yosua
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat
Irjen Ferdy Sambo
Kadiv Propam Polri
Kompolnas
Benny Mamoto
Timsus Kasus Polisi Tembak Polisi
Komnas HAM: Kami Bukan Bagian Timsus Ungkap Kasus Polisi Tembak Polisi, Tapi Bekerja Sendiri |
![]() |
---|
Ini Yang Sudah Dilakukan Timsus Ungkap Kasus Polisi Tembak Polisi |
![]() |
---|
Polres Jaksel Periksa 3 Saksi terkait Polisi Tembak Polisi di Rumah Dinas Kadiv Propam |
![]() |
---|
Penyebab Adu Tembak 2 Polisi, Karena Brigadir J Masuk ke Kamar Istri Kadiv Propam Lakukan Pelecehan |
![]() |
---|