Virus Corona

Mobilitas Tinggi Ditunjang Anggap Enteng Gejala Picu Kenaikan Kasus Covid-19

Penggunaan masker sangat krusial saat berada di keramaian, dalam ruangan seperti sekolah, kantor tempat ibadah, maupun transportasi publik.

AFP PHOTO/CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION/ALISSA ECKERT/HANDOUT
Sepekan terakhir kasus Covid-19 di Indonesia naik hampir 4 ribu per hari. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Sepekan terakhir kasus Covid-19 di Indonesia naik hampir 4 ribu per hari.

Epidemiolog UGM dr Bayu Satria Wiratama MPH mengatakan, faktor utama kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini dpicu mobilitas masyarakat yang cukup tinggi.

Juga, kebiasaan penggunaan masker yang menurun, terutama di dalam ruangan, termasuk transportasi publik dan tempat ibadah.

Baca juga: DAFTAR Peraih Adhi Makayasa 2022, Lulusan Terbaik di Akademi TNI-Polri

“Selain itu juga ditunjang dengan adanya beberapa masyarakat yang menganggap enteng gejala Covid-19, dan terkait juga dengan angka vaksinasi yang cenderung melambat bahkan untuk dosis lengkap,” tutur Bayu, dikutip dari laman UGM, Kamis (14/7/2022).

Bayu menilai, keputusan yang diambil oleh pemerintah tepat untuk kembali melakukan pengetatan pemakaian masker.

“Dengan adanya tren sedikit peningkatan kasus saat ini, saya rasa sudah tepat imbauannya untuk tetap menggunakan masker terutama, di dalam ruangan,” ucapnya.

Baca juga: Fahri Hamzah: Mahkamah Konstitusi Perlu Direformasi, Disandera Terus oleh Politisi

Menurut Bayu, penggunaan masker sangat krusial saat berada di keramaian, dalam ruangan seperti sekolah, kantor tempat ibadah, maupun transportasi publik.

Sebab, pada lokasi-lokasi tersebut berisiko tinggi terjadinya penularan, apabila terdapat orang yang terinfeksi Covid-19 di lokasi yang sama.

Untuk menekan kasus Covid-19, Bayu menyebutkan pentingnya peningkatan angka vaksinasi dosis lengkap dan booster.

Baca juga: Pemerintah Diminta Bikin Peta Jalan Industri Hasil Tembakau Nasional yang Berpihak pada Dunia Usaha

Sebab, infeksi Covid-19 tidak bisa dicegah dengan sempurna, namun tetap bisa mencegah keparahan yang ditimbulkan dengan vaksin.

“Karena mencegah infeksi tidak bisa dengan vaksin saja, tapi harus dengan 3M, terutama masker."

"Vaksin lebih ke menurunkan risiko keparahan, sehingga harapannya kalaupun lalai dengan masker dan terinfeksi Covid-19, maka tidak sampai parah,” beber Bayu. (Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved