PSI Jakarta Soroti Transparansi dan Akuntabilitas Proses Lelang ERP

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta menyoroti transparansi dan akuntabilitas proyek electronic road pricing (ERP) yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Warta Kota/Fitriandi Fajar
Politisi PSI Eneng Malianasari pesimistis atas wacana pemisahan tempat duduk penumpang di angkot untuk mencegah pelecehan seksual. Menurutnya, tak akan efektif. 

Dia berharap agar nantinya Pemprov DKI Jakarta dalam menerapkan tarif PLLE dapat melibatkan berbagai unsur masyarakat terlebih dahulu untuk mempertimbangkan kemampuan bayar dari masyarakat.

Sebagai contoh, Pemprov DKI Jakarta dapat melakukan proses yang sama dalam penerapan tarif Jaklingko. Di dalam proses ini ada survei, diskusi publik, dan diskusi dengan DPRD DKI Jakarta.

“Kami meminta juga agar pertimbangan kemampuan bayar masyarakat tidak hanya dilihat secara langsung pada tarif PLLE, tapi juga dampak tidak langsung akibat adanya penerapan tarif PLLE. Seperti lonjakan kenaikan harga pada barang-barang atau jasa karena tambahan biaya distribusi dan logistik barang atau penggunaan jasa imbas penerapan jalan berbayar yang dibebankan kepada konsumen,” jelasnya. (faf) 

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved