Kecelakaan
Penyebab Jebolnya Tandon Proyek LRT di Setiabudi yang Lukai 5 Warga Masih Belum Diketahui
Penyebab jebolnya tandon proyek Light Rail Transit (LRT) yang berada di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, masih belum bisa dipastikan
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Penyebab jebolnya tandon proyek Light Rail Transit (LRT) yang berada di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, masih belum bisa dipastikan oleh polisi.
"Ini masih dalam penyelidikan (penyebab jebol tandon air)," kata Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, Kompol Suparmin saat dikonfirmasi pada Jumat (1/7/2022).
Suparmin mengatakan, penyelidikan hingga kini masih tetap dilakukan.
Diantaranya dengan memeriksa saksi-saksi yang melihat insiden jebolnya tandon air proyek itu.
Selain itu katanya ada penambahan saksi guna mengungkap penyebab jebolnya tandon air.
"Saat ini total ada 4 orang yang sudah diperiksa," ujar dia.
Baca juga: Tandon Air Jebol, Penanggung Jawab Proyek LRT di Setiabudi Dipanggil Polisi
Ia mengatakan, jebolnya tandon air tersebut sekitar pukul 16.25 WIB.
Peristiwa bermula saat arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian padat kendaraan.
Sementara itu, proses pengerjaan LRT tengah dilakukan.
Baca juga: Polisi Periksa 3 Saksi Terkait Ledakan Jebolnya Tandon Air di Proyek LRT Setiabudi
Tandon yang berisi air itu diduga jebol, kemudian tumpah.
Adapun warga yang tengah melintas terhempas karena tandon air yang jebol.
"Tandon pecah pas begitu orang melintas, kaget air tumpah dari tandon segede gitu, kan orang juga mental," kata Suparmin.
Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Kelalaian atas Jebolnya Tandon Air Proyek LRT di Setiabudi yang Lukai 5 Orang
Akibatnya, sebuah mobil dan tiga orang pengemudi sepeda motor tertimpa tumpahan air.
Tak hanya itu, sebanyak 2 pekerja proyek turut menjadi korban.
"Ada korban juga nggak apa-apa luka dikit aja. Selamat nggak ada luka-luka yang di dalam mobil. 1 mobil 3 motor," kata dia.
Baca juga: Polisi Sebut 5 Orang Jadi Korban Tandon Air Jebol di Proyek LRT Setiabudi
Lima orang menjadi korban dan mereka telah dilarikan ke Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) guna tindakan medis lebih lanjut.
Adapun biaya perawatan korban itu ditanggung kontraktor proyek LRT. (M31)