Berita Video

VIDEO : Saat Megawati Soekarnoputri Tersipu Dipuji Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo meresmikan Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tersipu-sipu saat dipuji oleh Presiden Joko Widodo saat pidato pembukaan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

Presiden Jokowi memuji dan menyebut Megawati sangat cantik sekali dan sangat kharismatis.

Simak Video Berikut :

"Ini benar dari lubuk hati yang paling dalam saya sampaikan, auranya betul-betul meskipun sudah berumur 75 tahun, tapi aura kecantikannya tidak pernah pudar," kata Jokowi diikuti tepuk tangan segenap hadirin.

"Tepuk tangannya kurang," ujar Jokowi disambut dengan tepuk tangan yang lebih keras.

Dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo meresmikan Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Baca juga: Baru Sepekan Dilantik Presiden Joko Widodo, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto Ancam Para Mafia Tanah

Baca juga: Berulang Tahun ke-61 Tahun, Presiden Joko Widodo Unggah Foto Bersama Cucu Sambil Lambaikan Tangan

Dalam sambutannya, Presiden mengatakan bahwa saat ini seluruh negara menghadapi kompetisi global yang terjadi hampir di semua sektor dari hulu sampai hilir.

“Tidak hanya berkompetisi di bidang ekonomi, di bidang bisnis, tapi juga SDM di bidang sains dan teknologi, dan termasuk yang kita alami sekarang ini kompetisi dalam menghadapi krisis pangan maupun krisis energi global,” ucap Presiden.

Presiden mengatakan bahwa budaya gotong royong dapat menjadi salah satu strategi yang baik dalam menghadapi krisis saat ini. Seperti ajaran Bung Karno, gotong royong merupakan satu karya untuk menghasilkan sebuah prestasi besar.

“Bukankah semua orang melakukan hal yang sama? Tetapi kata Bung Karno gotong royong adalah pembantingan tulang bersama. Gotong royong adalah perjuangan bantu-membantu bersama, membangun satu kekuatan bersama, holopis kuntul baris,” ujar Presiden.

Di bidang pangan, Presiden mendorong seluruh pihak untuk bergotong-royong dalam membangun kemandirian pangan dan berdikari di urusan pangan. “Kedaulatan pangan, ketahanan pangan betul-betul harus menjadi konsentrasi kita, fokus kita ke depan,” lanjutnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Banjir Ucapan Selamat Ulang Tahun ke-61, Anies dan Ganjar tak Ketinggalan

Baca juga: Ucapkan Selamat Ulang Tahun kepada Jokowi, Presiden PKS: Mudah-mudahan Semakin Bijak Memimpin Bangsa

Dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, Presiden meminta setiap daerah dapat menanam bahan pangan sesuai dengan karakteristik tanah, kondisi masyarakat, dan tradisi makan daerah masing-masing. Menurut Presiden, hal tersebut nantinya akan menjadi keunggulan pangan setiap daerah dengan karakter yang berbeda-beda.

“Papua misalnya tanahnya cocok untuk menanam sagu, tradisi makanan pokoknya sagu, jangan kita paksa-paksa untuk makan padi, makan beras dan kita paksa-paksa untuk menanam padi, untuk makan nasi. Jangan kita paksa untuk keluar dari kekuatannya, dari karakternya apalagi,” tambahnya.

Selain itu, Presiden juga memberikan contoh Kabupaten Waingapu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki kontur tanah yang baik untuk ditanami sorgum dan jagung. Kepala Negara menjelaskan bahwa sorgum yang ditanam di tanah NTT tumbuh subur dan hijau.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved