Pilpres 2024
Ketua Umum BMI Sebut Puan Miliki Warisan Kepemimpinan Bung Karno, Megawati dan Taufiq Kiemas
Puan Maharani miliki warisan kepemimpinan Bung Karno, Magawati dan Taufiq Kiemas. Hal itu disampaikan Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (BMI) sebut Puan Maharani miliki warisan Bung Karno, Megawati dan Taufiq Kiemas.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memulai tahapan Pemilu 2024.
Partai politik yang ingin menjadi peserta pemilu pun telah mempersiapkan dirinya. Sejumlah partai politik pun mulai terbuka mengusung calon Presiden Indonesia.
Baca juga: Nasdem Rekomendasikan Ganjar Pranowo Jadi Capres, Puan Maharani: Biasa Aja
Sejumlah nama yang bakal menjadi balon presiden RI pun mencuat. Di antaranya adalah Puan Maharani.
Dalam diskusi politik Indonesia Point bertajuk ‘Puan Maharani dan Kepemimpinan Nasionalis – Relijius Bung Karno’ di Jakarta, Jumat (17/6/2022), Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (BMI) Hamka Haq menyampaikan pendapatnya
Hamka menyatakan bahwa kepemimpinan Puan Maharani adalah kepemimpinan yang kuat, tidak mudah didikkte, genuine dan kombinasi lengkap kekuatan kepemimpinan nasionalis-religius yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini.
Baca juga: Puan Unggah Momen Akrab dengan Anies, Warganet Yakin Keduanya Bisa Jadi Duet Maut di Pilpres 2024
Selain warisan Bung Karno, Megawati dan Taufieq Kiemas, kekuatan kepemimpinan Puan seperti ini utamanya juga bersumber dari kekuatan partai karena Puan merupakan kader tulen partai politik yaitu PDI Perjuangan.
“Ibu Puan itu muncul sebagai orang tulen partai politik, anak kandung PDI Perjuangan yang artinya kekuatan dia satu-satunya sebagai sandaran adalah partai politik. Tentu selain PDI Perjuangan juga dengan partai-partai lain nantinya sebagai bagian koalisi untuk Pilpres 2024," kata Hamka.
"Ini dengan sendirinya membendung dominasi oligarki seperti yang kita saksikan dalam kepemimpinan nasional selama ini,” tambahnya.
Bahkan, lanjut Hamka, sekelas kepemimpinan Presiden Jokowi selama ini pun tidak luput dari pengaruh oligarki, karena dia tidak menjadikan partai politik sebagai tempat sandaran utamanya.
Sosok seperti Puan adalah koreksi atas kepemimpinan yang didominasi oligarki, termasuk yang selama ini banyak membuat Presiden Jokowi tersandera.
“Jadi kalau selama ini oligarki itu mendominasi, itu karena pemimpin kita tidak punya kekuatan. Memang pemimpin itu tidak mesti populer, karena yang penting dia kuat sebagai pemimpin, tidak mudah didikte untuk mampu menghantarkan bangsa dan negara lebih baik lagi. Dan itu ada pada kepemimpinan Ibu Puan Maharani,” tuturnya.
Baca juga: Setelah Rekomendasikan Tiga Capres, NasDem Bakal Serahkan Nama Cawapres kepada Koalisi
Selain itu, Puan kata dia mempunya modal kepemimpinan nasionalis – relijius yang diwariskan langsung dari kepemimpinan Bung Karno, Megawati dan Taufieq Kiemas.
Bicara Bung Karno jelas adalah sosok nasionalis tulen, tetapi juga menggali sumber kekuatan politiknya bersama tokoh-tokoh Islam seperti Hos Cokroaminoto pendiri Serikat Islam sekaligus mertua Bung Karno sendiri.
Bukan hanya itu Bung Karno memiliki kedekatan khusus dengan tokoh-tokoh Islam serta menjadi orang pertama di PBB yang menyampaikan pesan Al-Quran di hadapan pemimpin-pemimpin dunia.
