Monas
PDIP Minta Pemprov DKI Lakukan Antisipasi Potensi Ledakan Pengunjung Monas Setelah Dua Tahun Ditutup
Jumlah pengunjung kawasan Monas, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, berpotensi meningkat, karena aktivitas masyarakat kembali normal.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Jumlah pengunjung kawasan Monumen Nasional (Monas), Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, berpotensi meningkat, karena aktivitas masyarakat kembali normal usai dua tahun ditutup akibat pandemi Covid-19.
Terkait hal itu, Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta meminta pemerintah daerah, agar melakukan langkah antisipasi.
Hal ini berkaca pada tingginya jumlah pengunjung Taman Tebet Eco Park, Jakarta Selatan yang dianggap mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.
Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mengatakan bahwa tingginya pengunjung Taman Tebet Eco Park dapat menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah.
Membludaknya pengunjung di sana rupanya menimbulkan masalah baru, seperti parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL), sehingga menjadi semrawut.
Baca juga: Ariza Bantah Pembukaan Monas Sebagai Alternatif Penutupan Tebet Eco Park
Baca juga: Pembukaan Kembali Monas Momentum Tepat karena Jelang HUT ke-495 Jakarta
Baca juga: Hore, Pemprov DKI Bakal Buka Monas Pekan Ini setelah Dua Tahun Ditutup, Segini Harga Tiketnya
“Hal itu sebetulnya bisa dihindari jika pemerintah melakukan perencanaan yang matang,” kata Yuke pada Jumat (17/6/2022).
Yuke memerkirakan wisatawan domestik maupun mancanegara akan kembali mengunjungi Monas.
Sebab sudah dua tahun lebih cagar budaya warisan Presiden RI Ir Soekarno itu ditutup akibat proyek revitalisasi di sisi selatan dan adanya pandemi Covid-19.
“Kalau membludak dan nggak dijaga akan repot juga. Jadi, Pemprov DKI Jakarta harus melakukan antisipasi agar kedatangan wisatawan tidak mengganggu masyarakat lainnya,” ujar Yuke yang juga menjadi anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta ini.
Menurut Yuke, pembukaan Monas merupakan langkah yang tepat mengingat situasi pandemi Covid-19 di Jakarta semakin terkendali.
BERITA VIDEO: Truk Muatan Tebu Terguling di Jalan Raya Jember
Kondisi ini sangat berbeda dibanding Juli 2021 lalu, saat itu ada 100.000 lebih kasus aktif Covid-19 di Jakarta.
Namun membludaknya jumlah pengunjung tanpa diatur dan dijaga dengan baik, dikhawatirkan bisa merusak fasilitas yang ada.
Selain itu, banyaknya pengunjung berpotensi menjadi celah penyebaran Covid-19 jika mereka tidak mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan baik.
“Pihak pengelola dapat menyebar petugas keamanan, kebersihan dan Satgas Covid-19. Harapannya, fasilitas Monas terjaga, lingkungan tetap bersih dan potensi penyebaran Covid-19 di sana dapat dihindari atau ditekan,” jelas Yuke.
Yuke menambahkan, pemerintah daerah juga harus membangun kembali 204 kios Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monas, Jakarta Pusat yang terbakar pada Kamis, 31 Maret 2022.
Kehadiran kios di sana dapat mempermudah pengunjung untuk menikmati kuliner saat berwisata di Monas.
“Kios yang terbakar harus dibenahi betul dan dirapikan, karena itu penting untuk UMKM. Apalagi zaman sekarang lagi susah akibat pandemi Covid-19,” imbuh Yuke.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah pembukaan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Kamis (16/6/2022), sebagai alternatif adanya penutupan Taman Tebet Eco Park, Jakarta Selatan.
Mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra itu mengklaim, kawasan Monas dibuka karena memang sudah jadwalnya.
“Sebenarnya bukan alternatif, tapi memang sudah waktunya dibuka. Tapi juga teman-teman yang sekarang (biasa datang) di Eco Park bisa pindah ke Monas sementara, artinya ada tempat juga,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Kamsi (16/6/2022) malam.
Menurut Ariza, salah satu alasan Monas sudah dibuka karena adanya pelonggaran aktivitas masyarakat saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level satu yang diputuskan pemerintah pusat.
Meskipun perbaikan Monas belum dilakukan secara menyeluruh, namun masyarakat dapat berkunjung ke lokasi tersebut.