Cegah Peredaran Narkoba

Menyegah Peredaran Narkoba, BNNP DKI Jakarta Menyiapkan Program Ketahanan Warga Hingga Rehabilitasi

Peredaran narkoba di Indonesia khususnya di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Sigit Nugroho
Kompas.com
Ilustrasi narkoba(shutterstock) 

WARTAKOTALIVE.COM, BALAIKOTA - Peredaran narkoba di Indonesia khususnya di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, perlu ada berbagai upaya pencegahan peredaran narkoba di kalangan masyarakat. 

Plt Kepala BNNP DKI Jakarta Kombes Monang Sidabukke mengatakan bahwa untuk wilayah Jakarta terdapat sekitar 77 titik yang dianggap rawan peredaran narkoba

“Indonesia rawan narkoba dan nomor tiga itu adalah Jakarta,” kata Monang saat menerima kunjungan Warta Kota, di Gedung BNNP DKI Jakarta, Selasa (14/6/2022). 

Baca juga: BNNP DKI Jakarta Bongkar Penyelundupan Tabung Pipa Berisi Narkoba yang Tidak Tembus Alat Pendeteksi

Baca juga: Fauzan Vokalis Band Sisitipsi Jalani Rehabilitasi Selama Tiga Bulan di BNNP DKI Jakarta

Baca juga: Muhammad Fauzan Vokalis Band Sisitipsi Jalani Rehabilitasi Selama 3 Bulan di BNNP DKI Jakarta

Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya seperti pencegahan, agar peredaran narkoba bisa ditekan sedemikian rupa.

Pasalnya, kondisi saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.

“Dibilang penyakit tapi penyakit nggak nyata. Tapi kalau dibiarkan bisa merusak bangsa ini,” ujar Monang. 

Sementara itu, Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP DKI Jakarta Joko Purnomo mengatakan bahwa upaya pencegahan yang dilakukan di antaranya dengan program ketahanan warga. 

BERITA VIDEO: WARTAKOTA LIVE UPDATE PETANG : SELASA, 14 JUNI 2022

“Jadi kami edukasi sekolah dan masyarakat tentang bahaya narkoba karena sebelum pandemi kami random tes urine ternyata ada anak positif,” kata Joko.

Bahkan di beberapa lokasi seperti di Kelurahan Kampung Rawa, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, pihaknya juga mengedukasi masyarakat agar membantu sosialisasi pencegahan narkoba. 

“Jadi mereka nanti membantu baik individu atau kelompok, campaign sesuai tugas dan fungsinya,” ujar Joko.

Di sisi lain, Subkoordinator Pascarehabilitas Bidang Rehabilitasi BNNP DKI Jakarta, dr Nadiah mengatakan bahwa pihaknya menggandeng warga agar bisa menjangkau orang yang ingin direhabilitasi. 

“Jadi kalau ada masyarakat sekitar yang mau rehab ada agen kita. Kalau ringan, agen ini bisa berikan konseling. Kalau pemakaian ringan ke sedang musti dirujuk,” kata Nadiah.

Langkah itu merupakan bagian program prioritas nasional yakni Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM).

Pasalnya, sebelum terjun mereka juga mendapat pembekalan terlebih dulu.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved