Kampanye Pemilu Cuma 75 Hari, Fahri Hamzah: Nanti Banyak yang Tukar Hadiah, Bukan Tukar Pikiran

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai, kampanye Pemilu 2024 selama 75 hari, terlalu singkat.

Menurutnya, kampanye merupakan ajang bagi para peserta pemilu, termasuk capres-cawapres, menyampaikan ide dan gagasan, sehingga diperlukan durasi waktu yang lama.

"Itu yang saya bilang kampanye itu harusnya panjang, biar orang berdebat, karena demokrasi itu adalah adu pikiran," kata Fahri Hamzah di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Baca juga: EMPAT Alasan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Salah Satunya Kasus di 70 Negara Masih Meningkat

Dia berkelakar, jika durasi kampanye dipersingkat, maka ia khawatir para peserta pemilu mengandalkan cara-cara lain untuk mendapatkan perolehan suara.

Yakni, dengan membagikan sembako kepada masyarakat, memberikan hadiah, serta menebar banyak baliho di setiap ruas jalan.

"Tapi kalau momen di mana pertukaran pikirannya itu disedikitkan gitu, ya yang banyak nanti orang tuker hadiah, bansos, oleh-oleh baliho dan sebagainya," ucap Fahri.

Baca juga: Sekjen PDIP: Hubungan Megawati dan Jokowi Mendalam, Dilandasi Hubungan Batin yang Kuat

Oleh karenanya, mantan Wakil Ketua DPR itu menilai, harusnya para kontestan pemilu diberikan waktu yang lama untuk menyampaikan visi dan misinya di seluruh wilayah Indonesia.

Hal itu guna meminimalisir kekhawatiran rakyat, jika terdapat muncul nama-nama caleg maupun capres di kertas pemilihan suara, tanpa mengenal sosok tersebut sebelumnya.

"Suruh debat di mana-mana, dari Aceh berdebat, dari Papua di Uncen berdebat, di Syiah Kuala berdebat."

"Di Mataram, Madura semua kita bikin debat, baru asyik, ini enggak, diam-diam tiba-tiba udah ada namanya di kotak suara," papar Fahri Hamzah. (Rizki Sandi Saputra)