Virus Corona
EMPAT Alasan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Salah Satunya Kasus di 70 Negara Masih Meningkat
Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama menerangkan, ada empat alasan mengapa pandemi belum juga berakhir.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Meski situasi membaik, dunia masih berstatus pandemi Covid-19, seperti yang disampaikan Direktur Jenderal WHO pada acara pembukaan World Health Assembly 22 Mei 2022 di Jenewa.
Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama menerangkan, ada empat alasan mengapa pandemi belum juga berakhir.
Pertama, sampai akhir Mei 2022, masih ada hampir 70 negara yang kasusnya masih meningkat.
Baca juga: Polisi Ciduk Pemimpin Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja, Diduga Sebar Hoaks Hingga Bikin Gaduh
"Padahal kita tahu prinsip dasarnya, no one is safe until everyone is safe, dan 70 adalah sekitar sepertiga dari jumlah negara di dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6/2022).
Kedua, jumlah tes di dunia jauh menurun, sehingga sulit untuk melihat gambaran epidemiologi yang sebenarnya.
Ini juga perlu jadi perhatian di Indonesia, jumlah tes tetap harus terjaga.
Baca juga: Jabat Kabid Organisasi dan Kader, Yusuf Lakaseng Sebut Partai Perindo Jawaban Politik
Ketiga, dari pengalaman selama ini maka virus SARS CoV 2 penyebab Covid-19 memang kadang-kadang tidak terduga, belum dapat mengetahui secara pasti bagaimana perkembangannya di masa datang.
"Kita tahu setidaknya ada tiga skenario varian baru, base, best, dan worse," imbuh direktur Universitas YARSI ini.
Keempat, sampai Mei 2022, baru ada 57 negara yang sudah melakukan vaksinasi 70 persen atau lebih penduduknya, semua adalah negara dengan penghasilan tinggi.
Baca juga: Densus 88 Pastikan Penemuan Bahan Peledak dan Senjata Api di Bandung Tak Terkait Terorisme
Angka 70 persen dihitung berdasar jumlah total penduduk, bukan berdasar target, sehingga Indonesia pun kalau jumlah yang divaksin dibagi jumlah penduduk, maka angkanya masih di bawah 70 persen, walau kalau dibagi dengan angka target, sudah di atas 70 persen.
Ia menegaskan, jika transmisi masih meningkat, maka artinya jumlah kematian masih akan ada, dan tetap ada potensi varian baru.
"Tentu kita berharap situasi Covid-19 akan dapat terus membaik, dan untuk itu kita perlu mengikuti dan menganalisanya secara cermat dari waktu ke waktu."
"Belum dapat kita abai saja sekarang ini, walaupun memang situasi sudah jauh lebih baik," papar Prof Tjandra. (Rina Ayu)
UPDATE Covid-19 di Indonesia 27 Januari 2023: 2 Pasien Wafat, 283 Orang Sembuh, 211 Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 26 Januari 2023: 4 Pasien Meninggal, 539 Sembuh, 322 Orang Positif |
![]() |
---|
Covid-19 Subvarian Kraken Masuk Indonesia, Lebih Cepat Menginfeksi dan Bertahan Lebih Lama |
![]() |
---|
Warga Polandia yang Bawa Masuk Covid-19 Subvarian Kraken ke Indonesia Pernah Kunjungi Jakarta |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 25 Januari 2023: 2 Pasien Wafat, 339 Orang Sembuh, 274 Positif |
![]() |
---|