Pelecehan Seksual

Sedang Diburu Ortu Korban, Ini Ciri-ciri Pengendara Ojol di Bekasi yang Lecehkan Bocah 6 Tahun

Orang tua korban mengetahui kejadian bejat tersebut setelah diberitahu oleh tetangganya bernama Bily yang juga merupakan keponakannya.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Feryanto Hadi
Ist
Pelecehan yang dilakukan pengendara ojol yang direkam warga. 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBUN -- Barjo (37), orang tua anak perempuan berusia enam tahun yang dilecehkan oleh pengendara ojek online, geram setelah mengetahui peristiwa yang menimpa anak gadisnya pada Selasa (31/5/2022) lalu.

Ia mengetahui kejadian bejat tersebut setelah diberitahu oleh tetangganya bernama Bily (17), yang juga merupakan keponakannya.

"Enggak lama setelah kejadian, saudara saya (Bily) langsung nyamperin ke rumah. Ngasih liat video yang dia rekam," ungkap Barjo saat ditemui di lokasi, Selasa (7/6/2022).

Baca juga: Terekam Kamera Warga, Aksi Bejat Oknum Ojol di Bekasi Paksa Gadis 6 Tahun Pegang Kemaluannya

Barjo kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT yang kemudian mengumpulkan warga sekitar untuk memberitahukan ciri-ciri pengendara ojol tersebut.

"Motornya Yamaha Mio, jok warna merah, pelatnya saudara saya enggak begitu hapal, depannya B angka pertama 4 kemudian angka kedua enggak tahu, angka ketiga dan empat itu 54. Tiga huruf paling belakang lupa," ucapnya.

Baca juga: Pesta Miras bareng Pacar, Gadis SMP Ini Tak Sadar Diajak Hubungan Badan, Pulang Pakai Baju Pria

Wilayah tersebut, sambung Barjo, sering dikunjungi oleh pengendara ojol yang hendak mengantarkan makanan maupun menjemput penumpang.

Oleh sebab itu, warga sekitar tak menaruh kecurigaan terhadap mereka meski kondisi jalan di siang hari begitu sepi.

"Sering lalu lalang ojol ke sini, bahkan antar grab food dan penumpang, kita kan enggak curiga, dengan adanya ojol itu," kata Barjo.

Atas kejadian tersebut, ia mengaku anaknya kini mengalami trauma dan sering terlihat murung.

Ia berharap agar pelaku bisa segera ditemukan.

"Jadi traumatis. Dia diem, ditanya juga enggak terlalu tahu detailnya, dan bahkan saya ajak main ke taman dia masih diem. Semoga cepat ketangkap pelakunya," ucapnya. 

Kasus pelecehan seksual di Tamansari

Beberapa waktu lalu, seorang bocah 14 tahun yang mengalami down syndrome justru mengalami pelecehan seksual.

SY mengalami kejadian itu karena kondisinya.

Dia dimanfaatkan oleh seorang sopir bejat berinisial B atau D (48).

Sebelumnya, ibunda SY yang berinisial I (48) kaget saat melihat putrinya datang dari kosan dengan berlinang air mata.

I adalah seorang pemilik warung di daerah Tamansari, Jakarta Barat.

Sedangkan kosan berada persis di seberang warungnya.

Baca juga: Rasa Percaya Diri Alan Raynold Tiba-tiba Bangkit setelah Menyabet Perak di SEA Games Vietnam

B alias D bekerja di kosan tersebut sebagai seorang sopir.

Yang bikin kaget, SY mengeluh sakit di bagian kemaluannya.

Aliran darah I seolah terhenti mendengar laporan putri kesayangannya itu.

Usut punya usut, SY diduga dinodai oleh B alias D.

Sopir Bejat

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo tangkap pelaku kekerasan seksual terhadap anak, Kamis (14/1/2021).
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo tangkap pelaku kekerasan seksual terhadap anak, Kamis (14/1/2021). (istimewa)

Aksi mesum itu dilakukan B alias D di kosan pada 14 Mei 2022.

Saat itu, SY tiba-tiba menangis dan mengadu bagian kelaminnya sakit kepada ibunya yang sedang menjaga warung di seberang kosan.

"Dia pegang-pegang terus itunya (kelamin) sakit. Lalu, bilang ke budenya kemudian bilang ke saya," kata I, Selasa (17/5/2022).

Melihat anaknya menangis, I naik ke tangga kosan menanyakan kepada tetangganya itu apa yang terjadi.

Sebab, SY saat itu dititipkan kepada tetangganya.

Saat ditanya, tetangganya itu, B diam saja.

"Ya dia diam saja. Katanya cuma dicolek-colek gitu aja,” ujar I.

“Tapi kan anak saya nangis. Lihat orang itu langsung takut," lanjutnya.

Merasa ada yang janggal, I mengajak SY untuk visum di rumah sakit.

Namun, pihak rumah sakit sempat menolak lantaran harus disertai laporan polisi.

Saat lapor ke Polsek Tamansari, I diarahkan segera ke Polres Metro Jakarta Barat.

"Malamnya kita langsung ke polres. Di situ ditangani oleh pihak Pemberdayaan Perlindungan Anak (PPA) dan dibawa ke Rumah Sakit Tarakan," katanya.

Dari hasil visum, diduga kuat bocah perempuan itu dicabuli oleh tetangganya berinisial B.

Korban Trauma

Usai kejadian itu, SY bertindak tak seperti biasanya, ia jadi sering ketakutan.

Tingkah laku yang tak biasa SY itu diceritakan oleh ibu korban berinisial I.

"Trauma anak saya. Kalau ada orang ketuk-ketuk pintu dia ketakutan," katanya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved