Kemensos

Kemensos Gandeng Dunia Usaha Bantu Pemulihan Bencana Badai Seroja di Timor Tengah Utara, NTT

Kemensos menjalin kerja sama dengan dunia usaha untuk membantu masyarakat terdampak bencana badai Seroja di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.

dok. Kementerian Sosial
Menteri Sosial Tri Rismaharini foto bersama dalam acara penandatangan kerja sama (PKS) antara Kemensos dengan dunia usaha untuk pemulihan bencana Badai Seroja di NTT. Acara tersebut berlangsung di gedung Kementerian Sosial, Jumat (3/6/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial menjalin kerja sama (PKS) dengan dunia usaha untuk membantu masyarakat terdampak bencana di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Perjanjian kerja sama melibatkan Direktorat Potensi Sumber Daya Sosial Kementerian Sosial, PT United Tractors Tbk, PT Pamapersada Nusantara.  CV. Surabaya Satu, dan Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.

Usai menyaksikan penandatanganan perjanjian, Mensos menyatakan bahwa bantuan ini diharapkan bisa mendukung upaya masyarakat setempat untuk bangkit usai dilanda Badai Seroja tahun 2021 lalu.

Mensos Risma menyaksikan prosesi penandatangan kerja sama (PKS)
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyaksikan prosesi penandatangan kerja sama (PKS) antara Kemensos dengan dunia usaha untuk pemulihan bencana Badai Seroja di NTT. Acara tersebut berlangsung di gedung Kementerian Sosial, Jumat (3/6/2022).

Untuk keperluan itu, Kemensos menggandeng kerja sama dengan dunia usaha dan pihak yang peduli. Kerja sama tersebut terkait dengan hibah eskavator, pembangunan poliklinik dan pembangunan Student Learning Center.

Risma menyatakan, bantuan untuk TTU diberikan dengan alasan bahwa daerah tersebut belum tersentuh bantuan, kawasan ini berbatasan langsung dengan daerah lain, dan posisi geografis perbatasan TTU berada di bawah kontur geografis negara tetangga berupa pegunungan.

“Perbatasan ditandai dengan sungai yang kondisinya rata dengan tanah. Jadi kalau curah hujan tinggi, air akan dengan mudah mengalir ke kawasan pemukiman warga,” kata Mensos.

Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan piagam penghargaan kepada Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas
Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan piagam penghargaan kepada Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas yang terlibat dalam PKS antara Kemensos dengan dunia usaha untuk pemulihan bencana Badai Seroja di NTT. Acara tersebut berlangsung di gedung Kementerian Sosial, Jumat (3/6/2022).

Sebagai bentuk antisipasi, Kemensos akan membangun tanggul sungai di sisi TTU. Dengan membangun tanggul diharapkan akan meminimalisir kemungkinan luapan air menggenangi masyarakat TTU.

“Untuk melakukan langkah selanjutnya sementara belum bisa dilakukan. Sebab titik ordinat perbatasan kedua negara di sungai tersebut belum ditetapkan,” ujar Risma.

Bersama para mitra, Kemensos juga membangun 20 unit rumah di lokasi yang berada dekat dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini tersebut. Sebanyak 20 unit rumah tahan gempa dibangun dengan harapan mengurangi kemungkinan jatuh korban bila gempa berulang.

“Sebenarnya ada 8 rumah yang rusak karena bencana. Tapi karena rumah yang lainnya kondisinya tidak layak maka sekalian kita bangun. Jadi total ada 20 unit rumah,” katanya.

Mensos Risma dalam acara kerja sama bantuan penanganan bencana (1)
Menteri Sosial Tri Rismaharini foto bersama dalam acara penandatangan kerja sama (PKS) antara Kemensos dengan dunia usaha untuk pemulihan bencana Badai Seroja di NTT. Acara tersebut berlangsung di gedung Kementerian Sosial, Jumat (3/6/2022).

Selain terkait dampak bencana, bantuan Kemensos juga dimaksudkan untuk mendorong masyarakat sekitar meningkatkan kualitas hidupnya.

Dalam perjanjian tersebut dibangun pula Student Learning Center. Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas akan membantu menyediakan bahan atau materi belajar seperti buku-buku.

“Di Student Learning Center tersebut akan disiapkan berbagai fasilitas yang memungkinkan warga setempat bisa mengakses informasi melalui internet. Mereka bisa belajar jarak jauh juga dengan nyaman,” ujar Risma.

Kelengkapan Student Learning Center didukung dengan  fasilitas lainnya berupa ketersediaan air bersih yang tidak mudah didapatkan di kawasan tersebut.

“Tapi dengan bantuan alumni ITB, saya mendapat informasi sumber air tersebut sudah bisa didapatkan,” ungkap Risma.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved