Bayi Dibuang

RS Polri Terima Bayi yang Dibuang dalam Kondisi Sesak Napas, Puskesmas Jatinegara Lepas Tangan

Warga di kawasan Jatinegara, Rabu (1/6/2022) dini hari dikejutkan oleh temuan bayi bersimbah darah di pinggir Kali Ciliwung.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Valentino Verry
Istimewa
ILUSTRASI - Warga di Jatinegara dikejutkan atas temuan bayi perempuan bersimbah darah di pinggir Kali Ciliwung, Rabu (1/6/2022) dini hari. Kini bayi ada di RS Polri dalam kondisi membaik. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nasrul, saksi mata terkait ditemukannya bayi di tepi Kali Ciliwung, Jakarta Timur, Rabu (1/6/2022) dini hari, mengatakan kondisi saat itu sangat memprihatinkan.

Yakni bayi masih dipenuhi darah, dan diduga dibuang pasca melahirkan oleh MS (19) terduga pelaku.

Sehingga perlu langsung mendapatkan penanganan khusus dalam segi medis.

Baca juga: 985 Calhaj Karawang Ikuti Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kabupaten di Masjid Al Jihad

"Saya melihat ada luka di batang hidung atas, saya minta untuk pertolongan pertama, tolong dibersihkan," ujar Nasrul.

Mirisnya, bayi tersebut ditemukan berada di dalam plastik berwarna hitam yang ditempatkan persis di tepi kali Ciliwung.

Setelah memastikan isi plastik hitam tersebut bayi, warga langsung lakukan pertolongan pertama dengan menyelimuti badannya dengan kain, untuk kemudian di pindahkan ke kardus.

Lalu, bayi tersebut dipindahkan kembali di tempat yang dirasa hawanya lebih hangat dari tepian Kali Ciliwung yang dingin.

Baca juga: Peringati HJB ke-540, Pemkab Bogor Gelar Ajang Pancakarsa Award, Ini Para Penerimanya

"Pas ditemukan, masih ada tali pusarnya. Bayi jenis kelamin perempuan, kita dengar terakhir sih, dalam kondisi hidup," tuturnya.

Dirasanya bayi tersebut perlu mendapatkan pertolongan medis, warga langsung membawanya ke Puskesmas Kecamatan Jatinegara untuk penanganan.

Akan tetapi, sempat mendapatkan penolakan dari pihak dokter, dan mengarahkannya untuk ke Rumah Sakit.

"Minta pertolongan ke dokter, namun dokter itu bilang, 'ini bukan tugas di sini kalau bisa bawa ke rumah sakit besar.' Kalau memang rasa kemanusiaannya ada, kan puskesmas itu untuk orang sakit," pungkasnya.

Mayat bayi ditemukan di tepian Sungai Cisadane tepatnya di RT 05/06 Kel Paledang, Kec Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (24/5/2022).
Mayat bayi ditemukan di tepian Sungai Cisadane tepatnya di RT 05/06 Kel Paledang, Kec Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (24/5/2022). (Warta Kota/ Cahya Nugraha)

Menanggapi hal tersebut, Dara Pahlarini, Kepala Puskesmas Kecamatan Jatinegara, menegaskan pihaknya tidak menolak untuk penanganan medis kepada bayi yang saat itu dibawa warga juga anggota Polres Metro Jakarta Timur.

Sebab, ia mengatakan pihaknya hanya bersikap memberikan saran supaya bayi tersebut yang ditemukan dalam kondisi terluka juga kedinginan untuk diarahkan ke RS Polri.

Baca juga: Terungkap, Pembunuh Bayu Samudra Adalah Kekasih Sang Mantan

"Sebenarnya bukan menolak, tapi kami mencoba mengarahkan langsung dilakukan pemeriksaan oleh pihak kesehatan kepolisian," ucap Dara.

Hal itu dilakukan Dara, sebab saat bayi ditemukan dalam kondisi yang tidak baik, dan terikat kasus pidana.

Di sisi lain, ia juga mengatakan Puskesmas Kecamatan Jatinegara yang dibuat untuk fasilitas kesehatan di bawah naungan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mempunyai standard kebijakan untuk bertindak.

Baca juga: Ridho Illahi Sebut Persiapan Dinar Candy Tinju Lawan Nikita Mirzani Belum Maksimal

"Bayi ditemukan dalam kondisi tidak baik, khawatir ada kaitan masalah criminal,” ujarnya.

“Kami harus menjelaskan secara medis dan terkait dengan batas kewenangan kami di puskesmas," tuturnya.

Riki, Dokter Umum Penanggung Jawab (PJ) Ruang Bersalin Puskesmas Kecamatan Jatinegara juga berpendapat yang sama terkait kebijakan penanganan yang terdapat unsur kriminal.

Baca juga: Deklarasi Dukungan ke Sandiaga Uno Dibarengi Pelatihan Sate Bandeng Khas Cilegon

Selain itu, ia menjelaskan petugas Puskesmas Kecamatan Jatinegara mengarahkan bayi dibawa ke RS Polri yang dianggapnya memiliki fasilitas peralatan medis yang mumpuni untuk penanganan.

"Dilihat ada kemungkinan kriminal, maka dari petugas memberikan opsi arahan untuk ke RS fasilitas lengkap,” ujr Riki.

“Sekaligus yang bisa melakukan penanganan kemungkinan ke arah kriminal," tandasnya.

Masih hal yang sama, kondisi bayi saat ditemui pada Rabu (1/6/2022) sekitar pukul 02.00 WIB diungkapkan pihak kepolisian dirasa dalam kondisi yang kurang baik, dan harus butuh penanganan khusus, namun saat ini setelah dibawa ke RS Polri sudah membaik.

Namun, kondisi tersebut perlu terus dipantau, mengingat pernyataan dari kepolisian, keadaan bayi sudah bisa dipastikan 100 persen sehat atau tidaknya yakni selama tiga hari sesudah lahiran.

"Alhamdulillah berkat doa kita sekalian, kondisinya berangsur-angsur membaik,” kata Karumkit RS Polri Brigjen Pol Dr. Hariyanto, Kamis (2/6/2022).

“Jadi kalau bayi baru lahir itu baru stabil ketika tiga hari ya, nanti selanjutnya itu akan bisa kita lebih memastikan kondisinya, tapi Alhamdulillah kami tengok kondisinya membaik," imbuhnya.

Kondisi awal bayi saat ditemukan yakni mengalami gangguan pernapasan, dan harus mendapatkan penanganan khusus.

Selain itu, kondisi tubuh bayi juga masih perlu dibersihkan, lalu dibawa pihak rumah sakit ke ruangan ICU anak untuk mendapatkan penanganan langsung.

"Kondisinya saat itu memprihatinkan, karena ada informasi di dalam pemeriksaan itu bayi awalnya mau diperiksakan di puskesmas, tapi memang kondisinya yang memprihatinkan tersebut perlu dirawat di rumah sakit ini, kemudian kita periksa di IGD kita bersihkan, kemudian kita periksa kondisinya memang sesak nafas yang cukup berat dan langsung kita masukan di perawatan ICU anak," ujar Hariyanto.

Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut yang memiliki berat badan 1570 gram itu diungkapkan Haryanto ditemui dalam kondisi yang diperkirakan baru dilahirkan dengan tidak menggunakan bantuan medis, alias melahirkan sendiri.

"Ya jadi kalau dilihat bayi tersebut baru dilahirkan, yaa mungkin 24 jam sebelumnya," tuturnya.

Hingga kedepannya, pihak RS Polri akan terus berupaya memberikan penanganan khusus kepada bayi tersebut dengan menurunkan beberapa divisi yang terkait.

Selain itu, kasus ini masih terus dalam penyidikan pihak kepolisian lebih lanjut, guna mendapatkan data yang lebih akurat demi kepentingan prosedur yang berlaku.

"Jadi di satu, tim forensik, kemudian tim bedah, tim anak, tim sub spesialis anak, kemudian DNA ini sangat kolaboratif, kita harapkan dari sisi kesehatan bayi nya bisa kita tolong, dari sisi sidik-sidiknya bisa kita berikan bantuan kepada penyidik di polres," tutupnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved