Pencopotan Mohamad Taufik
Prasetyo Edi Marsudi Hargai Mohamad Taufik yang Bakal Hijrah ke Nasdem demi Karier Anies Baswedan
Kecintaan Mohamad Taufik kepada Anies Baswedan sangat nyata, dia rela pindah ke Partai Nasdem agar bisa mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - DPRD DKI Jakarta menggelar Rapat Paripurna (Rapur) terkait pengucapan sumpah atau janji Rani Mauliani dari Fraksi Partai Gerindra dan Dr. Khoirudin, M.Si dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sisa masa jabatan tahun 2019-2024.
Adapun rapur tersebut berlangsung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Sebelum Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memulai rapur, Pras sempat menyinggung politisi partai Gerindra Mohamad Taufik yang akan loncat ke Partai NasDem usai lengser dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Baca juga: Polsek Cikarang Selatan Bakal Periksa Saksi Pemukulan Pengendara Mobil di Perumahan Taman Sari Puspa
Pria yang karib disapa MT ini pun menyebut akan keluar dari Gerinda usai ulang tahun Jakarta.
Alasan MT ini pindah ke NasDem lantaran partai tersebut diprediksi akan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Sebelum Pangti (pengadilan tinggi) datang. Ada yang bertanya ke saya, Pras kenapa kok pakai baju biru? Gue menghargai M Taufik mau transfer ke biru," ucap Prasetio disambut tawa para anggota dewan yang hadir, di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Diketahui, posisi Taufik akan digantikan Rany Mauliani. Rany menggantikan Mohamad Taufik yang telah menjabat dua periode yakni 2014-2019 dan periode kedua selama dua tahun enam bulan sejak dilantik pada 14 Oktober 2019 lalu.
Baca juga: Puisi Buat Kang Emil Bikin Nyesek: Tangis Paling Mengerikan Adalah Tangis Tak Bersuara Seorang Ayah
Apabila ditarik ke belakang, Taufik sukses membesarkan partai asuhan Prabowo Subianto itu.
Hal ini terlihat dari raihan perolehan kursi Partai Gerindra pada Tahun 2009.
Partai Gerindra saat itu sukses mengantarkan enam orang duduk sebagai anggota DPRD DKI terpilih.
Jumlahnya bertambah pada 2014 dengan mengutus 15 orang sebagai anggota DPRD terpilih hasil Pemilihan Legislatif (Pileg).

Tahun 2019, jumlah kursi di DPRD DKI meningkat lagi menjadi 19 kursi.