Idul Adha 1443 H

Jelang Hari Raya Idul Adha 1443 H, Pemkot Bekasi Bentuk Satgas untuk Memantau Kesehatan Hewan Ternak

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi berencana membentuk satgas khusus.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Sigit Nugroho
dok. Baznas
Ilustrasi peternak sedang memberi makan hewan ternak sapi. Dalam mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI SELATAN - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi berencana membentuk satgas khusus.

Hal itu dilakukan setelah ditemukannya 19 sapi yang positif terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Bidang Perternakan Dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Wadi Rima, menjelaskan bahwa satgas khusus itu dibentuk untuk mengawasi kesehatan hewan ternak jelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah

"Kami rapatkan terbatas. Pakai SK Wali Kota dan undang polres untuk antisipasi Idul Adha," kata Wadi saat dikonfirmasi, Minggu (29/5/2022).

Baca juga: Hadapi Idul Adha, Jabar Siap Penuhi Kebutuhan Hewan Kurban Sehat di Tengah Merebaknya PMK

Baca juga: Di Luar Dugaan, Wabah PMK tak Pengaruhi Harga Daging Sapi di Kota Bekasi

Baca juga: Jelang Idul Adha 1443 H, Hewan Ternak Masuk Kabupaten Tangerang Harus Dilengkapi Surat Sehat 

Wadi menjelaskan bahwa sejauh ini Pemkot Bekasi tidak memiliki regulasi untuk membatasi para peternak melakukan pemesanan hewan ternak dari daerah lain.

Meski demikian, pihaknya akan memperketat pengawasan pengiriman hewan ternak ke Kota Bekasi, terutama dari wilayah yang telah teridentifikasi terkena PMK.

Meski demikian, Wadi mengakui bahwa cara tersebut belum cukup untuk mengantisipasi penambahan kasus PMK di kemudian hari.

"Ya, tetap untuk masuknya hewan akan diperketat, kemudian para pedagang hewan ternak juga lebih komunikatif,"ujar Wadi.

BERITA VIDEO: Ridwan Kamil Ikut Langsung dalam Pencarian Putranya Yang Hilang di Sungai Aare, Swiss

"Kami tidak membatasi, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melihat wilayah pengirim, apakah daerah tersebut terindikasi penyakit PMK atau tidak. Kami sudah melaksanakan survei terkait pengiriman, karena lalu lintasnya lewat tol. Ya mungkin pedagang lewat jalan tikus," tutur Wadi.

Ke depannya, Wadi meminta agar para peternak bisa melakukan karantina bagi ternak yang baru tiba di Kota Bekasi.

Sehingga, bisa mengantisipasi menyebarnya penyakit PMK ke hewan ternak yang sehat.

Terlebih lagi, dua dari 19 ternak yang terkena PMK terpaksa harus disembelih dikarenakan penyakitnya dinilai sudah terlalu parah.

"Kemudian bagi hewan yang masuk terlebih dahulu dihadapkan untuk dilakukan karantina terlebih dahulu agar tidak terjadi kembali penyebaran PMK kepada hewan ternak," ucap Wadi.

Selain itu, Wadi juga telah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan camat dan lurah untuk melaporkan apabila menemukan terdapat ternak yang sakit.

"Kami sudah koordinasi di tingkat kecamatan dan kelurahan bahwa penyakit wabah PMK sudah masuk di Kota Bekasi. Mereka harus lebih berhati-hati. Kepada para pedagang juga diharapkan lapor terkait hal itu dengan aduan call center yang nomornya sudah ditetapkan," papar Wadi.

Sumber: Tribun bekasi
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved