PMK
Di Luar Dugaan, Wabah PMK tak Pengaruhi Harga Daging Sapi di Kota Bekasi
Harga daging sapi di Kota Bekasi relatif stabil, meski wabah PMK saat ini tengah terjadi. Animo masyarakat membeli daging pun tetap tinggi.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Meskipun saat ini kabar wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak mulai bermunculan di wilayah Jawa Barat, namun hal ini belum berdampak signifikan terhadap harga daging di Kota Bekasi jelang Iduladha.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi Tedi Hafni Tresnadi.
Baca juga: Lupa Matikan Mesin Motor, Emak-emak Ini Tabrak Konter HP hingga Anaknya Terlempar ke Jalan
Harga Daging Sapi di Kota Bekasi masih berkisar Rp 140.000- Rp 150.000 per kg.
"Informasi dari para Kepala Unit Pasar, penjualan daging sapi di pasar-pasar Kota Bekasi relatif stabil, dan belum ada gangguan," kata Tedi Hafni, Sabtu (28/5/2022).
Menurut Tedi, kondisi harga daging sapi jelang di Kota Bekasi yang saat ini masih dalam kategori stabil, meskipun beberapa daerah ditemukan hewan ternak terdampak PMK.
Namun, untuk di Kota Bekasi sejauh ini belum ada temuan kasus tersebut.
Baca juga: Hujan Deras di Sabtu Pagi Picu Banjir di Kota Tangerang, Membuat Akses Jalan Terputus
"Kemungkinan faktornya karena Kota Bekasi masih belum terdeteksi. Sehingga, wilayah Kota Bekasi masih relatif aman dari penyakit wabah PMK," katanya.
Guna mengantisipasi terjadinya penyebaran PMK di pasaran.
Tedi menyampaikan jika, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi selaku pihak yang memiliki kewenangan guna mengantisipasi hal tersebut.
Baca juga: Perumahan Puri Bintaro Indah Banjir Sepinggang Orang Dewasa Akibat Hujan Deras
"Kami tetap berkoordinasi dengan Dinas pertanian untuk hal itu, dan kami juga sudah menginstruksikan kepada para Kepala Unit Pasar untuk waspada mengenai peredaran daging yang terdapat PMK dan untuk proses pengawasan ada di Dinas Pertanian," katanya.
Seperti diketahui, jika di Provinsi Jawa Barat sendiri berencana menerapkan sistem mickro-lockdown di enam wilayah di Jawa Barat yang ditemukan kasus PMK.
Dari enam wilayah itu, diantaranya Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Kuningan.

Meskipun Kota Bekasi belum termasuk daerah yang masuk kebijakan Mickro-lockdown oleh Pemrov Jabar, Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menyampaikan akan lebih mengoptimalkan terkait sosialisasi pencegahan PMK di wilayahnya, termasuk membentuk satgas.
"Tadi malem sudah dilakukan sosialisasi, sosialisasi terkait PMK yang ada di Kota Bekasi. Yang jelas kita akan membuat satgas kita akan siapkan antisipasi terkait dengan PMK menjelang qurban," kata Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Kamis (19/5/2022).
Meski saat ini belum ada temuan kasus PMK di Kota Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi sudah melakukan langkah pencegahan dengan membuat posko dan call center di setiap Kelurahan maupun Kecamatan. Hal ini dilakukan agar kasus PMK dapat termonitor.
"Kita minta secara bertahap mereka melakukan pengawasan. Sehingga mereka tau tanda-tanda awal, karena yang penting bagaimana hewan yang datang memiliki sertifikat yang di keluarkan oleh pengiriman asal," katanya.