Kuliner
Kulineran Malam Murah di Angkringan GT Cimanggis Depok, Tempat Nongkrong Asyik di Akhir Pekan
Ingin menikmati kulineran di angkringan, tak perlu jauh-jauh ke Yogyakarta. Cukup di Depok saja dengan mendatangi Angkringan GT di Depok.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
WARTAKOTALIVE.COM - Selain Gudeg, kuliner khas kota Yogyakarta yang juga terkenal adalah angkringan. Sebenarnya angkringan merupakan istilah yang berasal dari bahasa Jawa, yaitu angkring " atau "metangkring" yang berarti duduk santai dengan mengangkat satu kaki di atas kursi.
Angkringan merupakan salah satu bentuk konsep penjualan makanan maupun minuman yang biasanya berupa warung gerobak dengan tenda sederhana dan waktu operasional sore hingga malam hari, bahkan sampai dini hari.
Menu yang dijual pada umumnya nasi kucing (sega kucing), gorengan, sundukan berupa satai telur puyuh, sate usus, sate jamur serta aneka gorengan, tahu dan tempe bacem, serta makanan tradisional lainnya.
Minuman yang disediakan berupa wedang jahe, teh, susu jahe, es teh, es jeruk, kopi, dan lain sebagainya.
Bagi Anda yang ingin menikmati kulineran di angkringan, tak perlu jauh-jauh ke Yogyakarta. Cukup di Depok saja dengan mendatangi Angkringan GT yang berada di Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok (samping direktorat Satwa Brimob).
Seperti angkringan pada umumnya, Angkringan GT ini mulai buka pada sore hari, yakni pukul 17.00 dan tutup pada pukul 01.00 dini hari.

“Buka dari jam 5 sore, sampai sehabisnya, paling malam itu jam 1 pagi,” ungkap pemilik Angkringan GT, Ali Akbar kepada Wartakotalive.com, Sabtu (28/5/2022).
Ali menuturkan, bahwa arti kata dari GT adalah kepanjangan dari Garis Turunan. Menurut Ali, usaha angkringan ini ia kembangkan bersama keluarga.
“Saya bareng-bareng sama keluarga buka bisnis angkringan ini,” ujarnya.
Ali mengaku baru empat bulan ia membuka bisnis angkringannya tersebut. Angkringan GT ini menempati lahan yang biasa dipakai sebagai showroom jual beli mobil bekas milik Haji Doni.
“Untuk saat ini lokasinya masih disini aja dulu. Kalau kita ada rezeki lagi mau buka cabang lagi,” ungkapnya.
Menu
Terkait menu, Angkringan GT menghadirkan aneka sate mulai dari usus, kulit, ati ampela, telor, kikil, ceker, ayam, leher sama paha. Selain itu ada juga aneka sate yang berisi makanan frozen food, seperti rolade, sosis, bakso, dan otak-otak.
Seperti angkringan pada umumnya, tentu saja ditempat ini menyediakan nasi kucing yang dibungkus dengan kertas nasi dengan lauk didalamnya ada tempe.

Selain nasi kucing ada juga menu nasi bakar yang dibungkus dengan daun pisang dengan pilihan isian suwiran daging ayam, suwiran ikan tongkol dan cumi. Kalau mau makan bacem, ada pilihan tempe dan tahu.
Meski semua menu makanan di angkringan GT ini sudah matang, untuk Semua makanan tersebut semakin enak karena dibakar terlebih dahulu.
“Kalau makanan itu kan lebih enak disajikan hangat ya, oleh karena itu, makanan kita olah lagi dengan cara dibakar. Sebenarnya kalau dari dapur makanannya sudah kita goreng, jadi sudah matang, tapi kan karena buat makan malam, sedangkan kita masak dari siang, biar tetap hangat caranya kita bakar,” ujar Ali.
Sementara untuk minuman, ada susu jahe yang menghangatkan dan beberapa minuman dingin, seperti es teh manis, es susu coklat, es jeruk dan lain-lain.

Soal harga, tentu tak membuat kantong jebol. Untuk aneka menu sate dihargai mulai dari Rp 3.000 - Rp 10.000. Kemudian tempe dan tahu bacem dengan harga mulai Rp 3.000. Untuk nasi kucing seharga Rp 3.000, kalau nasi bakar seharga Rp 7.000.
Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, Sabtu (28/5/2022) sekira pukul 19.00 WIB, angkringan GT ini mulai banyak didatangi pengunjung. Pengunjung langsung menuju gerobak bertuliskan Angkringan GT untuk memilih sejumlah menu yang disajikan.
Setelah memilih menu, pengunjung langsung menuju ke kasir untuk melakukan pembayaran. Kemudian piring berisi makanan pilihan pengunjung ditandai dengan secarik kertas yang berisi nama pengunjung. Setelah itu makanan dibakar dan langsung memberikannya ke pengunjung sesuai namanya.
Di Angkringan GT ini, semua pengunjung duduk lesehan beralaskan tikar-tikar plastik yang sudah disiapkan. Meski posisinya berada di pinggir jalan, namun pengunjung masih cukup nyaman duduk lesehan menikmati menu angkringan karena jarak antara halaman showroom yang dipakai untuk tempat makan pengunjung cukup jauh dari jalan utama.