Formula E

Perusahaan Bir Jadi Sponsor Global Formula E Jakarta, Tidak Akan Diperlihatkan Logo dan Produknya

Menurut Sahroni, Heineken bukan sponsor resmi Jakarta E-Prix, melainkan sponsor global FEO

fiaformulae.com
The Jakarta International E-Prix Circuit. 

WARTAKOTALIVE.COM, BALAIKOTA - Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee) Jakarta E-Prix 2022, Ahmad Sahroni memberikan penjelasan perihal perusahaan bir asal Belanda, Heineken jadi sponsor Formula E-Prix Jakarta.

Menurut Sahroni, Heineken bukan sponsor resmi Jakarta E-Prix, melainkan sponsor global FEO (Formula E Operation_red).

Sehingga Heineken hadir pada berbagai seri balapan Formula E, termasuk di Arab Saudi.

“Heineken adalah sponsor global FEO, yang hadir dalam seluruh seri balapan Formula E di berbagai kota, termasuk di Diriyah, Arab Saudi,” ujarnya, melalui siaran pers, Jumat (27/5/2022).

Meski sponsor global, namun FEO selaku pihak penyelenggara dan Heineken telah berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai masyarakat di negara atau kota yang menjadi host Jakarta E-Prix.

Baca juga: Ahmad Sahroni Ungkap Satu Grup Entertainment Lokal Siap Kucurkan Rp100 Miliar untuk Formula E

“Jadi mereka akan menyesuaikan dengan kondisi di negara masing-masing. Ini adalah komitmen yang sudah ditegaskan sejak awal,” ungkapnya.

Menyikapi hal itu, Sahroni menjamin tidak akan ada penjualan bir maupun logo Heineken di area sirkuit Jakarta E-Prix pada saat ajang balap mobil listrik yang digelar pada 4 Juni 2022.

“Perlu ditegaskan bahwa tidak ada penjualan bir dan logo perusahaan bir di ajang Jakarta E-Prix. Kami sudah bersepakat bahwa tidak akan ada logo Heineken di area sirkuit,” kata Sahroni.

Bahkan nantinya ajang Formula E-Prix Jakarta juga tidak ada campagne pada saat penyerahan piala kepada sang pemenang seperti perhelatan olahraga balap pada umumnya.

“Selain itu tidak akan ada penggunaan campagne beralkhohol dalam acara penyerahan piala juara. Logo diganti dengan tagline berbunyi When you drive, never drink,” kata Sahroni.

Sahroni mengapresiasi pandangan dan masukan dari masyarakat terkait isu tersebut yang dimaknai sebagai dukungan dan kepedulian atas perhelatan balap internasional ini. 

Minum Teh Botol Gratis

 Jakarta E-Prix akan mulai dalam hitungan hari. Sponsor untuk Jakarta E-Prix mulai diperkenalkan ke publik.

Ada deretan sponsor yang menuai kontroversi publik, seperti ada produsen bir asal Belanda, Heineken serta Moet & Chandon adalah produsen sampanye terbesar dan salah satu yang terkemuka di dunia.

Baca juga: Anak Ridwan Kamil Hilang Saat Berenang, Polri Ajukan Yellow Notice ke Interpol Swiss

Menurut Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni, Heineken adalah sponsor global yang dipilih langsung oleh Formula E Operation (FEO).

"Itu adalah sponsor global dari ajang Formula E. Sponsor langsung dari FEO, jadi mau buka Coca Cola, Teh Botol, es teh manis pun tidak apa-apa, itu mereka," ujarnya, Jumat (27/5/2022).

Ahmad Sahroni mengatakan, pihak FEO biasanya mempunyai aturan sendiri.

FEO yang menyelenggarakan ajang ini secara total.

Baca juga: Prilly Latuconsina tak Menyangka Bisa Dinner Bareng Mesut Ozil

"Itu minuman di seluruh ajang Formula E secara global, jadi langsung pusat FEO nya yang punya," ucapnya.

Menurut Sahroni, di dalam negeri memiliki lokal partnernya sendiri.

Sponsor yang berasal dari dalam negeri adalah salah satunya entertainment company konsorsium bersamaan.

Replika Formula E.
Replika Formula E. (warta kota/gilar prayogo)

"Jadi di dalam negeri memiliki lokal partnernya sendiri. Sponsor yang berasal dari dalam negeri adalah salah satunya entertainment company konsorsium bersamaan," katanya.

Jakarta E-Prix mempunyai empat jenis sponsor yang mendanai ajang balapan mobil listrik tersebut, yaitu dari sponsor utama, global partner, technical partner dan sponsor biasa.

Adapun sponsor utama dari Jakarta E-Prix adalah ABB. ABB adalah perusahaan multinasional di bidang teknologi, otomasi, robotik, daya, dan peralatan listrik berat.

Selain itu, untuk sponsor global adalah Julius Baer Group. Julius Baer Group adalah kelompok perbankan swasta asal Swiss.

Kemudian sponsor technical untuk Formula E di Jakarta dipegang oleh Michelin.

22 Unit Mobil Balap Formula E Tiba di Jakarta.
22 Unit Mobil Balap Formula E Tiba di Jakarta. (wartakotalive.com)

Michelin adalah produsen ban multinasional yang berkantor pusat di Clermont, Prancis.

Kemudian ada dua brand minuman, yaitu Moet & Chandon adalah produsen sampanye terbesar dan salah satu yang terkemuka di dunia.

Selain Moet & Chandon, ada Heineken. Heineken adalah perusahaan yang memproduksi bir asal Belanda.

Sebelumnya, mobil replika Formula E diperkenalkan ke public, Kamis (26/5/2022), di Jakarta Internasional Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur.

Unboxing replika mobil Formula E dilakukan oleh Ahmad Sahroni, ditemani Managing Director Organizing Committee Jakarta EPrix 2022 Widi Amanasto.

Baca juga: KPKP Kepulauan Seribu Tebar 1.485 Benih Ikan di Pulau Pramuka Sambut Hajatan Jakarta ke-495

"Sebenarnya sama dengan mobil aslinya. Hanya dia berbeda diffuser dari teknologi anginnya," ujarnya.

Diffuser digunakan untuk menambah nilai aerodinamis saat melaju pada kecepatan tinggi. 

"Konsep teknologi di anginnya yang berbeda. Mesinnya ini teknologi diffuser, jadi membuat angin berubah arah," kata politikus Partai Nasdem.

Mobil Formula E yang ditampilkan ke publik sudah tidak dipakai lagi. Mobil hanya menjadi maket untuk dilihat oleh masyarakat.

Video udara memperlihatkan progres pembangunan Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (17/5/2022).
Video udara memperlihatkan progres pembangunan Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (17/5/2022). (Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha)

Kendaraan aslinya saat balapan akan memiliki kecepatan maksimal hingga 280 km/jam di trek lurus. Tetapi di Jakarta E-Prix, pebalap hanya bisa memacu kendaraannya hingga 240 km/jam. 

Karakter sirkuit dari Formula E di Jakarta adalah lintasan panjang hanya 600 meter.

Artinya pebalap hanya bisa memaksimalkan kecepatannya mobilnya di trek lurus sepanjang 600 meter.

"kami mempunyai track sepanjang 600 meter saja. Jadi pembalap terbatas untuk kecepatan maksimalnya, pasti bisa di atas 240 km/jam," ucapnya.

Mobil Formula E memiliki sistem pengisian baterai. Keunikan dari Jakarta E-Prix memiliki 18 tikungan yang membuat mobil akan mengurangi kecepatan sekaligus mengisi baterai.

"Alasan kenapa track itu ada 18 tikungan?, Supaya pada saat pebalap ngerem secara bersamaan mengisi baterai. Jadi putaran teknologi saat mengerem itu untuk mengisi baterai," katanya.

Mobil Formula E memiliki bobot seberat 900 kilogram atau sama dengan Formula 1. Mobil Formula E memiliki baterai dengan beratnya 350 kilogram. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved