Pengamat Politik Rocky Gerung Tanggapi Isu Kepemimpinan Airlangga Hartarto Tengah "Digoyang"

Pengamat Politik Rocky Gerung sebut ada upaya goyangkan kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar adalah persengkokolan yang membenci Airlangga Hartarto.

Editor: PanjiBaskhara
YouTube Indonesia Lawyers Club
Pengamat Politik Rocky Gerung sebut adanya upaya menggoyangkan kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar adalah persengkokolan yang membenci Airlangga Hartarto. Foto: Pengamat Politik Rocky Gerung 

WARTAKOTALIVE.COM - Diduga adanya upaya kepemimpinan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 'digoyang'.

Pengamat Politik Rocky Gerung langsung menanggapi adanya upaya dugaan menggoyangkan Airlangga Hartarto.

Dungkapkan Rocky Gerung, upaya tersebut merupakan bentuk persekongkolan antara mereka yang membenci Airlangga Hartarto.

Hal itu dikarenakan adanya persaingan politik 2024, yang sekaligus dugaan ingin mengambil alih Partai Golkar.

Baca juga: Airlangga dan Luhut Disebut-sebut Dalang Penundaan Pemilu 2024, Ini Tanggapan Politikus Muda Golkar

Baca juga: Resmi Menjabat Sebagai Danrem 071/Wijayakusuma, Berikut Ini Sosok Kolonel Inf Yudha Airlangga

Baca juga: Airlangga Hartarto Jelaskan Pekerja yang Di-PHK Mendapat JKP, ini Rumusnya

Kata Rocky, mereka yang ingin mengambil alih Golkar ingin mengambil kesempatan membujuk presiden untuk tak ragu melakukan pembelahan di Golkar.

"Kira-kira begitu yang akan terjadi. Bisa kita bayangkan, akan terjadi pembelahan di Golkar, itu rumus yang sudah biasa lah," ujar Rocky Gerung di kanal YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah, Rabu (11/5/2022).

Diakui Rocky Gerung, Airlangga Hartarto jadi sasaran karena beberapa alasan.

Seperti wacana tiga periode atau perpanjangan masa jabatan, dan kebijakan tentang larangan ekspor CPO.

"Sebetulnya ide tiga periode itu kan, Airlangga hanya mengucapkan ulang. Membaca kira-kira keinginan Presiden Jokowi,"

"lalu dia ucapkan tiga periode itu, yang ternyata berbalik. Lalu dia terpaksa disalahkan," ujar Rocky Gerung.

"Demikian juga soal CPO, Airlangga sebenarnya kasih solusi rasional. Tetapi orang-orang di sekitar presiden, yang juga berupaya mencari muka, yang menghajar Airlangga," tambahnya.

Di internal Partai Golkar sendiri, alasan yang digunakan untuk menggoyang Airlangga adalah elektabilitas Airlangga sebagai capres yang rendah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RO, Airlangga Hartarto, saat menjelaskan soal jaminan sosial Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) pada Senin (14/2/2022).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RO, Airlangga Hartarto, saat menjelaskan soal jaminan sosial Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) pada Senin (14/2/2022). (tangkapan layar YouTube)

" Nanti belakangan akan disebutkan bahwa Airlangga itu memang pantas digusur karena big data mengatakan, Airlangga tidak pantas jadi presiden."

"Jadi kesimpulan itu akan dibuat untuk memback up keputusan. Ya, hal yang normal aja," ungkapnya Rocky.

Untuk faktor eksternal, munculnya isu skandal yang melibatkan urusan-urusan privat Airlangga. Menurut Rocky hal itu sudah pasti ada dalam agenda yang sudah lama diincar.

" Sekarang baru terlihat bahwa memang Airlangga akhirnya digoyang-goyang supaya beringin itu tumbang, dan kalau tumbang kan memang mesti ada yang mengambil keuntungan dari tumbangnya itu," ujar Rocky Gerung.

Selain itu, Rocky menilai Golkar diincar untuk menjadi sekoci penyelamat.

Menurutnya setiap tokoh politik, akan diganggu nanti saat selesai memerintah.

"Jadi sebetulnya ada kekhawatiran, sebagai seorang tokoh yang paham tentang nasibnya nanti, bahwa dia bisa juga dipersoalkan secara hukum."

"Karena itu secara normal, Pak Jokowi saat lengser keprabon tentu dia ingin, mesti juga ada sekoci penyelamat," ujarnya.

Rocky memprediksi upaya pembelahan Golkar ini akan benar terjadi.

"Ini kalau terpaksa mesti kita katakan, akan terjadi pembelahan di situ. Karena kan mesti ada yang dikorbankan, soal CPO, soal tiga periode"

"Tapi yang saya tau, Pak Airlangga kan orang yang mampu untuk melawan, jadi sambil kita analisis, kita komporin juga supaya Pak Airlangga melakukan strike back gitu, " kata Rocky.

"Tinggal Golkarnya kita tunggu, apa wisdomnya. Ke istana atau justru keluar dan bergabung dengan oposisi."

"Ya, tentu yang paling bagus bergabung dengan oposisi, supaya ada laga. No Airlangga, No Laga," paparnya Rocky.

(Wartakotalive.com/CC)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved