Kesehatan

Dr dr Farabi A Rafiq Minta Orangtua di Depok Tak Panik Hadapi Hepatitis Akut, Beli Semua Suplemen

Hepatistis Akut, Dr dr Farabi A Rafiq minta orangtua di Depok tak panik beli suplemen membabi buta. Jaga protokol kesehatan.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Repro Instagram@dr.farabi
Dr dr Farabi A Rafiq Minta Orangtua di Depok Tak Panik Hadapi Hepatitis Akut, Beli Semua Suplemen. 

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Hepatistis akut, Dr dr Farabi A Rafiq minta orangtua di Depok tak panik beli suplemen membabi buta.

Dr dr Farabi A Rafiq Minta Orangtua di Depok Tak Panik Hadapi Hepatitis Akut, Beli Semua Suplemen

Suspek hepatitis akut atau misterius ditemukan di Kota Bekasi. Pasien tersebut dirawat di RS Hermina pada 5 Mei 2022.

Baca juga: Kasus Diduga Hepatitis Misterius Muncul di Jakarta, DPRD DKI Akan Panggil Dinkes

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati.

Mulainya ditemukan suspek hepatitis akut di wilayah yang merupakan tetangga Kota Depok harus menjadi perhatian orangtua di Kota Depok.

Meski demikian orangtua di Kota Depok tak perlu panik. 

Baca juga: Film Doctor Strange in The Multiverse of Madness Raih Keuntungan Rp 394 Miliar per Kamis (5/5/2022)

Hal tersebut disampaikan dokter spesialis anak terbaik di Kota Depok, Dr. dr. Farabi El Fouz, Sp.A.MKes.

Menurut Farabi A Rafiq, dalam menghadapi hepatitis akut orangtua di Kota Depok tak perlu panik.

Orangtua tak perlu membeli semua suplemen dan memberikannya kepada anak sebagai upaya mencegah agar anak tak tertular virus hepatitis akut.

Hal yang perlu dilakukan orangtua adalah menjaga protokol kesehatan 6 M, yakni memakai masker dan menjaga jarak, meminum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang penuh.

Kemudian membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan menggunakan alat makan sendiri-sendiri.

Kemudian menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Kemudian juga menerapkan pola hidup berish dan sehata (PHBS) yang sudah sejak lama disosialisasikan Kemenkes yang memang dapat digunakan pencegahan berbagai penyakit menular.

Baca juga: Megawati Terharu Jadi Orang Asia Pertama Digelari Profesor Kehormatan oleh SIA, Ucap Nama Bung Karno

Selain itu juga diusahakan mengolah makanan sendiri secara bersih dan jangan jajan sembarangan.

"Tidak ada asupan khusus untuk mencegah penyakit ini, jadi makan makanan bergizi lengkap dan penuhi kebutuhan cairan harian dan ini adalah langkah yang paling tepat," kata Farabi A Rafiq, Rabu (11/5/2022).

"Jangan sampai panik membeli semua suplemen dan mengkonsumsinya secara membabi buta. karena panik dan takut," tambah Farabi yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Menurut Farabi A Rafiq, bila di Kota Bekasi sudah ada suspek hepatitis akut, tidak menutup kemungkinan wilayah lain juga ditemukan.

Meski demikian di Kota Depok belum ada suspek hepatitis akut.

"Di Kota Depok sampai tadi malam saya belum menerima laporan ditemukannya kasus suspek hepatitis akut. Semoga tidak ada," tuturnya.

Farabi A Rafiq berharap kasus hepatitis akut ini menjadi perhatian serius Pemkot Depok. Sebab itu, Pemkot Depok harus gencar menjalankan usaha kesehatan promotif dan preventif kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini kepada warga Depok.

Baca juga: Polisi Bakal Lockdown Lokal Wilayah yang Alami Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak

Warga Depok juga perlu mengidentifikasi dini penyakit hepatitis akut. Di antaranya warna dan mata berwarna kuning, mual atau muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran atau kejang, lesu dan demam tinggi.

"Orangtua harus dapat mendeteksi secara dini gejala hepatitis akut. Tujuannya agar segera teratasi. Bisa dibawah ke puskesmas terdekat atau rumah sakit," paparnya.

Tips Pencegahan Hepatitis Akut

1. Memakai masker dan menjaga jarak.

2. Meminum air bersih yang matang

3. Makan makanan yang bersih dan matang penuh.

4. Membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya

5. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir

6. Menggunakan alat makan sendiri-sendiri.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved