Formula E
DPRD DKI Minta Anies Baswedan Tak Wajibkan ASN Beli Tiket Formula E
Syarif minta Anies Baswedan agar tak mewajibkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli tiket menonton Formula E.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR -- Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Syarif minta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tak mewajibkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli tiket menonton Formula E.
Menurutnya, dengan mewajibkan ASN untuk membeli tiket bukan cara untuk menyukseskan perhelatan Formula E.
Namun, sama saja dapat dikatakan dengan mobilisasi ASN dan nantinya bisa berdampak buruk.
"Jangan sampai memobilisasi ASN. Acara Formula E ini buat masyarakat," ucap Syarif di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
"Kalau menggunakan ASN mah itu namanya mobilisasi, jangan lah. Saya pesan Pak Gubernur jangan ikut mobilisasi gitu lah," ungkapnya.
Tiket Formula E di Jakarta Dijual Mulai 1 Mei, Harganya Rp 250.000 sampai Rp 10 Juta
Panitia Jakarta E-Prix Formula E 2022 menyatakan bahwa tiket masuk menonton balap Formula E akan mulai dijual pada Minggu (1/5/2022).
Baca juga: Anggota DPRD DKI Kesulitan Membeli Tiket Formula E Melalui Website
Masyarakat dapat membeli tiketnya melalui website https://jakartaeprix.goersapp.
"Per hari ini akan kami buka untuk penjualan tiket yang nanti akan di-upload media sosial dan website per tanggal 1 Mei 2022," ujar Ketua Panitia Jakarta E-Prix Formula E 2022, Ahmad Sahroni kepada wartawan di Jakarta International Velodrome (JIV), Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (27/4/2022).
Sahroni mengatakan, panitia menyiapkan kuota maksimal 60.000 penonton Formula E dengan berbagai kategori.
Tiket paling murah, kata dia dijual Rp250.000 dan paling tinggi mencapai Rp10 juta.
"Penjualan dibuka tanggal 1 Mei sampai akhir 30 Mei atau di akhir pada saat pelaksanaan tanggal 4 Juni nanti," jelas dia.
Sulit diikuti negara lain
Perseroan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengklaim sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara lebih kompetitif dibanding desain di negara-negara lain.
Bahkan desain ini sulit diikuti oleh negara lain.
Hal itu diungkapkan Vice President Infrastructure and General Affairs OC Jakarta E-Prix 2022, Irawan Sucahyono.
Irawan mengatakan, perbedaan sirkuit itu bisa dilihat dari desain dalam sirkuit.
Menurutnya sirkuit di Ancol, memiliki Attack Mode yang memungkinkan terjadinya overtake atau menyalip.
Namun, overtake ini nantinya tak mudah dilakukan oleh pembalap.
Baca juga: Legislator DKI : Kehadiran JIS dan Formula E Bukan untuk Ekonomi saja, tapi Membangun Peradaban
“Ada yang namanya Attack Mode, di mana tenaga mobil balap akan diperbesar secara elektronik. Kalau pembalap masuk ke Attack Mode, dia akan dapat tenaga tambahan sehingga akan terjadi overtaking,” kata Irawan berdasarkan keterangannya, Selasa (10/5/2022).
“Tapi overtake tak bisa terjadi jika mobil di depan pembalap ada di racing line yang benar,” sambungnya.
Menurut Irawan, hal itulah yang membuat sirkuit Formula E di Ancol menjadi andalan dan berbeda dengan sirkuit di negara-negara lain.
Balapan ini, lanjut dia, untuk tontonan, sehingga agar tontonan ini menarik diperlukan banyak ovetake yang dapat memacu adrenalin.
“Karena bentuk sirkuit di Ancol memungkinkan adanya overtaking, maka event ini akan menarik sekali. Mungkin akan menjadi awal dari bentuk sirkuit Formula E yang lain,” ujarnya.
Baca juga: Tiket Formula E di Jakarta Dijual Mulai 1 Mei, Harganya Rp250 Ribu sampai Rp10 Juta.
Irawan mengatakan desain sirkuit Formula E di Jakarta sulit diikuti oleh negara lain. Dikarenakan geometri jalan yang negara lain pakai tidak memungkinkan membuat dimensi yang lebih besar pada saat mau masuk tikungan.
“Biasanya kalau overtake kan dapatnya selalu di trek lurus agak panjang. Nah, di sini kami melibatkan banyak sekali posisi-posisi itu,” imbuhnya. (faf)