Penyelamatan

Salut! 32 Tahun Bertugas Padamkan Api, Batjo: Naluri Turun Temurun dari Ayah

Bahkan kata Batjo, karena bekerja dari hati, nalurinya di lapangan saat bergelut dengan api, berjalan alami

Warta Kota/ Leonardus Wical Zelena Arga
Kepala Pleton (Danton) Damkar Benhil, Talendrek Batjo (56) ketika ditemui wartakotalive.com di Pos Damkar Benhil, Jalan Penjernihan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (8/5/2022). 

"Apalagi kalau terjadi kebakaran di gedung tinggi, petugas damkar perlu tenaga yang ekstra," ujarnya.

Usai persyaratan terpenuhi, Batjo menjelaskan dirinya harus mengikuti pendidikan dasar terlebih dahulu selama satu bulan.

Saat pendidikan dasar, ia dilatih dasar-dasar pemahaman dan latihan menjadi seorang pemadam kebakaran.

Batjo baru diterjunkan ke lapangan setelah selesai mengikuti pendidikan dasar tersebut.

Baca juga: Sosialisasi Mitigasi Bencana, Berikut Daftar Nomor Telepon Pemadam Kebakaran Kabupaten Karawang

“Sebelum jadi danton, saya pernah bertugas di hampir semua wilayah Jakarta Pusat. Saya pernah di pos Walikota, pernah juga di rumah kediaman Gubernur DKI Jakarta, dua kali saya bertugas di sana. Hingga akhirnya tahun 2017 saya diangkat menjadi danton saat di Mangga Dua, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat,” ujar Batjo.

Sudah banyak pengalaman menarik Batjo selama menjadi petugas damkar.

Namun yang paling ia kenang adalah saat kebakaran Bank Indonesia (BI) tahun 1997 silam.

Saat itu Batjo baru tujuh tahun bekerja sebagai petugas damkar.

Gedung BI yang terbakar adalah gedung yang sedang dalam proses pembangunan.

Baca juga: Sosialisasi Mitigasi Bencana, Berikut Daftar Nomor Telepon Pemadam Kebakaran Kabupaten Karawang

Kejadian itu selalu ia kenang karena Batjo tidak hanya memadamkan api, tetapi juga mengevakuasi korban meninggal sebanyak 15 orang.

“Itu kan saya masih baru, jadi agak sedikit kaget dan merinding juga ketika mengevakuasi korban meninggal karena kebakaran,” ujar Batjo.

Menurutnya, kebakaran BI merupakan kebakaran terbesar yang ia tangani selama bekerja menjadi petugas damkar.

Kejadian itu menjadi salah satu pengalaman terberat bagi Batjo selama bekerja menjadi petugas damkar hingga saat ini.

Selain pengalaman buruk  itu, pria yang memiliki istri asal Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta itu juga menceritakan pengalaman yang ia suka selama menjadi petugas damkar.

Baca juga: Kebakaran Rumah di Kawasan Cengkareng, Pemadam Kebakaran Masih Berusaha Padamkan Api

“Kalau kita berhasil melaksanakan tugas dengan baik, api bisa dipadamkan dengan cepat. Lalu banyak orang-orang yang kita selamatkan. Itu menjadi kebahagiaan dan kebanggan bagi diri sendiri. Artinya saya bersyukur dipakai Allah untuk menyelamatkan para korban,” ujarnya bersemangat.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved