Virus Corona

Pemerintah Tunggu 25 Hari ke Depan untuk Lihat Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran

Budi menegaskan, pemerintah juga tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi pandemi, serta terus memantau perkembangan varian baru Covid-19.

Biro Pers Setpres/Rusman
Pemerintah terus memantau dan mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 pasca-libur Lebaran 2022. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemerintah terus memantau dan mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 pasca-libur Lebaran 2022.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan pemerintah pada hari libur nasional sebelumnya, lonjakan kasus cenderung terjadi pada hari ke-27 sampai ke-34 pasca-libur.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, usai rapat kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/5/2022).

Baca juga: Adik Kandung Gus Dur Lily Wahid Meninggal, Bakal Dimakamkan di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng

“Nah, sekarang kita sudah tujuh hari sesudah hari raya."

"Jadi kami mengusulkan kepada Bapak Presiden, kalau kita tunggu dulu sekitar 20-25 hari ke depan, untuk melihat apakah ada pola kenaikan yang sama."

"Seperti liburan Lebaran dan liburan Natal dan Tahun Baru sebelumnya,” ujar Budi, dikutip dari laman setkab.go.id.

Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 9 Mei 2022: 15 Pasien Wafat, 353 Orang Sembuh, 254 Positif

Budi menegaskan, pemerintah juga tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi pandemi, serta terus memantau perkembangan varian baru Covid-19.

“Kami sekarang ada di fase monitoring dengan waspada, dengan hati-hati."

"Satu hal yang kami lakukan monitoring adalah varian baru yang ada di dunia, karena kami mengamati bahwa lonjakan kasus itu terjadi kalau ada varian baru,” tuturnya.

Baca juga: Pemerintah Bakal Terus Terapkan PPKM Jawa-Bali, tapi Aturannya Semakin Dilonggarkan

Pemerintah juga terus meningkatkan laju vaksinasi nasional.

Cakupan vaksinasi di tanah air saat ini mencapai 406 juta dosis, dan diterima oleh sekitar 199,3 juta masyarakat.

“Jadi kalau dulu pertama kali di awal vaksinasi 13 Januari tahun lalu disampaikan oleh satu majalah terkemuka internasional, Indonesia butuh 10 tahun."

Baca juga: 1.295.930 Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada 3-8 Mei 2022, Mayoritas dari Arah Timur

"Sekarang dalam waktu 16 bulan kita sudah berhasil menyuntikkan 406 juta dosis vaksin ke seluruh masyarakat Indonesia,” beber Budi.

Berdasarkan data Kemenkes, hingga 9 Mei pukul 18.00 WIB, cakupan vaksinasi dosis pertama mencapai 199,34 juta dosis atau 95,72 persen dari target.

Dosis kedua 165,66 juta dosis atau 79,54 persen, dan dosis ketiga atau booster 41,03 juta dosis atau 19,70 persen. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved