Jakarta International Stadium

Gerindra Nilai Anies Tak Puji Diri Sendiri Sebut JIS sebagai Mahakarya

Partai pendukung Anies pada Pilkada DKI 2017 lalu ini menyatakan, apa yang dikatakan Anies adalah fakta.

Tribunnews/Herudin
Penonton berfoto di depan Jakarta International Stadium (JIS) usai menyaksikan pertandingan International Youth Championship (IYC), Jumat (15/4/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- DPD Partai Gerindra DKI Jakarta menilai, penyebutan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai sebuah mahakarya seperti yang diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bukanlah sikap memuji diri sendiri.

Partai pendukung Anies pada Pilkada DKI 2017 lalu ini menyatakan, apa yang dikatakan Anies adalah fakta.

“Menurut saya bukan memuji karena kalau memuji kan ungkapannya begini ‘Saya lebih baik dari yang lain’. Tapi Anies menyampaikan fakta bahwa dia sudah selesai membangun JIS sebagai janji yang ditunaikan,” kata Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif pada Jumat (6/5/2022).

“Jadi, itu bukan memuji dan kalau ada yang tersinggung, kasihan dia baperan (dibawa perasaan). Menurut saya sih biasa saja bagi kepala daerah, proyeknya selesai, lalu disampaikan kepada masyarakat umum, ‘ini janji saya sudah selesai loh’, itu kan biasa,” lanjutnya.

Sepengetahuan Syarif, Anies hanya berkata bahwa proyek JIS yang selesai dibangun merupakan karya dari tangan anak bangsa.

Kata dia, hal itu memang perlu diumumkan, agar khalayak tahu bahwa Indonesia mampu membangun infrastruktur yang mumpuni.

Baca juga: DPRD DKI Jakarta Taruh Harapan Besar JIS Mampu Gerakan Perekonomian

“Anies cuma bilang ini JIS tangan-tangan anak bangsa sebagai mahakarya. Itu menurut saya sih, patut disampaikan karena tidak ada tandingannya, tidak memuji diri sendiri tapi memuji anak bangsa yang membuat itu,” jelas Syarif yang juga menjadi Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta ini.

Diberitakan sebelumnya, Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta menyindir pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara adalah sebuah mahakarya.

Baca juga: Pimpinan DPRD DKI Berharap JIS Mampu Gerakkan Ekonomi Masyarakat, Khususnya Pelaku UMKM

Partai pengkritik pemerintah daerah itu mengibaratkan sesosok pelukis yang tidak pernah memuji karya sendiri, tetapi orang lain yang justru menilainya.

“Seorang pelukis tidak pernah menyatakan lukisannya mahakarya, tetapi orang lain yang memujinya dan bukan diri sendiri yang memuji (narsisme),” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak pada Rabu (4/5/2022).

Hal itu dikatakan Gilbert untuk menanggapi pernyataan Anies soal JIS sebuah mahakarya karena sebagai tempat ribuan orang melaksanakan salat Ied Idulfitri 1443 H pada Senin (2/5/2022) lalu.

Baca juga: Zulkifli Hasan Dampingi Anies Baswedan Salat Idulfitri di Stadion JIS

Kata Gilbert, pernyataan tentang JIS mahakarya adalah hyperbola karena di kota lain dan di luar negeri, infrastruktur seperti itu merupakan standar stadion, baik untuk tempat tenis, atau sepak bola.

Baca juga: Di Mata Politisi PDIP, Stadion JIS Bukan Mahakarya, Minta Anies Minta Maaf pada Korban Banjir

“Ini teknologi dan karya yang sudah ada sejak lama di luar negeri, dengan beberapa sentuhan arsitektur Indonesia. Tetapi karena Anies minim prestasi, jadi ini yang dibanggakan,” kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.

Gilbert heran, Anies justru tidak membanggakan tugu sepeda atau tugu bambu sebagai hal monumental.

Dia menyebut, JIS sendiri masih banyak yang harus diperbaiki seperti sinyal telepon yang sangat sulit, lift ke atap yang tidak bisa digunakan, serta debu yang sangat tebal menutupi bangku sehingga memerlukan pemeliharaan biaya tinggi.

“Sebaiknya ucapan mahakarya kemarin diikuti juga permintaan maaf kepada para korban banjir, mereka yang tidak memiliki rumah yang layak, korban kebakaran tanpa rumah dan kegagalan memenuhi janji kampanye,” imbuhnya. (faf)

 

--
***

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved