Agustus 2022 TMII Tampil dengan Konsep Baru, 70 Persen Sebagai Taman dan 30 Persen Bangunan

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Demi mengembalikan marwah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pihak pengelola melakukan revitaliasi 70 persen sebagai taman dan 30 persen bangunan.

Revitalisasi ini sudah dilakukan sejak bulan Januari 2022 lalu dan diprediksi bakal selesai dijalani pada Agustus 2022 mendatang.

Baca juga: Mieke Wijaya Dimakamkan Satu Liang dengan Dicky Zulkarnaen, Nia Zulkarnaen: Mama Tenang Saat Pulang

Direktur Eksekutif TMII, I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan, pihaknya ingin mengembalikan Taman Mini sesuai namanya yang harus lebih banyak taman.

"Jadi kami juga mendukung go green ya jadi nanti kendaraan tidak ada lagi yang parkir di trotoar atau pinggi jalan," ucap Putu saat ditemui di Wahana Taman Legenda, Selasa (3/5/2022).

Meski tengah dilakukan renovasi sejumlah wahana, tapi pihak pengelola TMII tetap memberikan pelayanan prima kepada pengunjung.

Misalnya ada mobil wara wiri yang bisa membawa pengunjung dari pintu masuk karena sebagian besar jalanan di Taman Mini tak bisa dilalui.

Baca juga: Apa Itu Hepatitis Misterius, Kenapa Serang Anak-anak, Ada Ahli Kaitkan Varian Baru SARS-CoV-2

Kemudian kondisi TMII dipastikan bakal tetap bersih dan nyaman bagi pengunjung yang datang berjalan kaki ataupun naik kendaraan.

"Kami juga siapkan kantung parkir di beberapa titik yang dapat menampung 1.500 kendaraan," tegasnya.

Kemudian, anjungan yang ada di dalam tempat wisata tersebut ada perubahan demi kenikmatan para pengunjung liburan.

Misalnya, kalau sebelumnya setiap anjungan ada pagar pembatas, nantinya setiap anjungan menjadi satu kesatuan.

Baca juga: Apa Itu Hepatitis Misterius, Kenapa Serang Anak-anak, Ada Ahli Kaitkan Varian Baru SARS-CoV-2

Sehingga warga yang mau ke anjungan lainnya tak perlu lagi keluar pagar dan tak perlu membayar lagi.

"Jadi snow buy kmi revitalisasi menjadi parkir bertingkat," katanya.

Sebagai informasi, perbaikan sejumlah wahana ini untuk menghadapi kegiatan G20 yang akan dihadiri oleh 19 negara utama dan Uni Eropa.

Kegiatan tersebut bakal merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.

Indonesia menjadi tuan rumah dan pemerintah melakukan perbaikan sejumlah tempat untuk menyambut tamu negara lain pada November 2022 mendatang.