Ramadan
Menanti Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadan, Ini Makna dan Ciri-cirinya
Lailatul Qadar merupakan malam yang paling dinanti umat muslim di seluruh belahan bumi saat bulan Ramadan.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM -- Bulan suci Ramadan 1443 Hijriah kini telah memasuki fase akhir.
Tinggal menghitung hari, bulan yang penuh kemuliaan ini akan segera meninggalkan kita.
Tidak ada manusia yang bisa memastikan apakah ia akan kembali bertemu Ramadan tahun depan atau tidak.
Saat ini adalah momentum yang tepat untuk mengevaluasi serangkaian amalan selama hari-hari Ramadan yang telah berlalu.
Pada 10 hari terakhir Ramadan ini juga semestinya umat muslim lebih memacu semangat dibandingkan hari-hari sebelumnya, karena di dalamnya terdapat bonus besar, yaitu Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar merupakan malam yang paling dinanti umat muslim di seluruh belahan bumi saat bulan Ramadan.
Baca juga: PMI DKI Jakarta Tebar Santunan pada 300 Anak Yatim Piatu, Dhuafa dan Lansia di Bulan Ramadan
Sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an bahwa kemuliaannya lebih baik dari seribu bulan.
Allah SWT berfirman;
”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS.AlQadr:1-3).
Baca juga: Sejak Kecil, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim Diwajibkan Jalani Puasa Ramadan dengan Full
Sudah seharusnya, 10 hari terakhir Ramadan dioptimalkan untuk memperbanyak ibadah. Di saat inilah umat Muslim diajak untuk berlomba dalam kebaikan.
Keberadaan Lailatul Qadar ini pasti, namun kapan waktunya selalu menjadi misteri.
Tanggal kedatangannya tidak ada yang dapat memastikan.
Tidak ada dalil yang menyebutkan secara terang kapan waktunya terjadi.
Baca juga: Big Bang Jakarta Ramadan 2022 Resmi Dibuka, UMKM Ikut Jajakan Produknya
Ada berbagai perbedaan pendapat ulama terkait kapan datangnya malam penuh kemuliaan ini.
Namun, mayoritas ulama berpendapat bahwa malam kemuliaan itu terjadi di 10 hari terakhir Ramadan dan secara khusus lagi pada malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23, 25, 27, dan 29.
Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa.
Pada malam tersebut Allah akan mengabulkan segala permintaan hamba-Nya dan mengampuni dosa-dosanya.
Baca juga: Joyday Bagikan Lebih dari 60.000 Es Krim Gratis Selama Ramadan
Nabi SAW bersabda;
“Dan barang siapa yang beribadah pada malam Lailatul qadar semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR Bukhari).
Mengetahui kemuliaan Lailatul Qadar seharusnya menjadi motivasi bagi kita untuk meningkatkan kualitas ibadah di hari-hari terakhir Ramadan.
Caranya dengan memperbanyak salat malam, membaca Al-Quran, zikir, berdoa, membaca shalawat, tasbih, istighfar, i’tikaf, dan lainnya.
Meski saat ini kita berada dalam kondisi pandemi Covid-19, banyak aktivitas yang harus dilakukan di rumah termasuk beribadah, tapi tidak menghalangi semangat kita untuk meningkatkan amal ibadah.
Kita tidak bisa melakukan itikaf, namun kita tetap dapat melaksanakan ibadah lainnya dengan penuh kekhusyukan, baik di rumah maupun di masjid untuk berburu Lailatul Qadar.
Pelaksanaan ibadah Ramadan di rumah tidak menurunkan kualitas ibadah kita. Kualitas ibadah tidak hanya ditentukan oleh tempat pelaksanaan yang penting diiringi dengan keikhlasan dan khusyu.
Baca juga: Selama Ramadan Sudin PPKUKM Jakarta Selatan Temukan Banyak Produk Pangan Tak Layak Jual
Sebelum terlambat, mari berburu Lailatul Qadar dengan meningkatkan kualitas ibadah kita, tidak hanya pada malam ganjil dan tidak berspekulasi kapan Lailatul Qadar itu terjadi, tetapi fokuslah beribadah di 10 hari akhir Ramadan.
Aisyah RA berkata, ‘Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, maka apa yang aku ucapkan? Beliau menjawab, ‘Bacalah: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Yang suka mengampuni, ampunilah aku".
Meskipun saat ini kita berada dalam segala keterbatasan, tetaplah semangat menikmati madrasah Ramadan. Mungkin aktivitas kita terbatas, namun ampunan dan ganjaran pahala yang Allah berikan tidak terbatas.
Kapan terjadinya malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan memang dirahasikan oleh Allah SWT dan Rasul-NYA.
Malam Lailatulqadar adalah sebuah malam di bulan Ramadan yang memiliki nilai kebaikan lebih dari 1.000 bulan.
Bahkan bagi yang pernah menjumpai malam mulia ini juga dianjurkan untuk merahasiakannya.
Hal ini dimaksudkan agar umat muslim tidak hanya fokus beribadah dan berbuat baik di malam Lailatul qadar saja, namun juga di hari-hari seluruh bulan Ramadan.
Kendati dirahasiakan, beberapa ulama menyebut ada ciri-ciri malam Lailatul qadar yang bisa dikenali.
Baca juga: Selama Ramadan Sudin PPKUKM Jakarta Selatan Temukan Banyak Produk Pangan Tak Layak Jual
Salah satu ciri-ciri malam Lailatul Qadar adalah terjadi pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Ada berbagai perbedaan pendapat ulama terkait kapan datangnya malam penuh kemuliaan ini.
Namun, mayoritas ulama berpendapat bahwa malam Lailatulqadar secara khusus terjadi pada malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23, 25, 27, dan 29.
Selain itu, tanda-tanda malam Lailatulqadar juga bisa dilihat dari fenomena alam pada hari tersebut.
Baca juga: Satpol PP Jakarta Barat Amankan Lima PSK yang Jual Diri di Aplikasi Michat saat Bulan Ramadan
Fenomena alam di malam Lailatul Qadar ini pernah dijelaskan oleh Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis.
"Ciri-cirinya ya, malam itu hening, angin juga tidak berembus, tenang, tidak mendung, cerah. Paginya terbit matahari cerah tapi tidak menyengat. Dan bagi perasa tertentu, ia akan merasakan, seakan-akan kita baru selesai hajatan," kata Cholil, dikutip dari Kompas.com, Minggu (17/4/2022).
Ciri-ciri malam Lailatulqadar lainnya sesuai dengan hadist riwayat Muslim adalah matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.
Dari Abi bin Khatab, Rasulullah bersabda yang artinya: "Subuh hari dari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik."
Berikut tanda datangnya Lailatulqadar menurut pendapat para ulama, melansir laman Kemenag.
1. Sedikitnya suara gonggongan anjing dan suara keledai
2. Menjadi tawarnya air asin (air laut).
3. Melihat semua makhluk bersujud kepada Allah SWT
4. Mendengar segala sesuatu berzikir kepada Allah dengan lisan
5. Malam itu malam yang terang dan bercahaya
6. Pada pagi harinya matahari jernih dan terang
Mengenai makna malam Lailatul qadar, Quraish Shihab, melalui laman Nahdlatul Ulama memberikan sejumlah makna qadar dalam Lailatulqadar.
1. Pertama, qadar berarti penetapan yakni malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia setahun kedepan.
Baca juga: Raih Berkah di Bulan Ramadan, Personil Perhubungan Kodam II Sriwijaya Bagikan 10.000 Paket Makanan
2. Kedua, qadar berati kemuliaan karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur’an serta karena ia menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih.
3. Qadar berati sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar: Pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Biasanya untuk usaha menyambut dan memperoleh malam Lailatulqadar, umat muslim melakukan itikaf yakni berdiam diri sambil berzikir di masjid semalam penuh. (bum)
sumber: Kemenag.go.id