Desa Tertinggal

Ade Yasin Catat Prestasi Besar, Dua Tahun Pandemi Virus Corona Mampu Entaskan Desa Tertinggal

Bupati Bogor Ade Yasin bisa menjadi contoh pemimpin daerah lain untuk kerja keras. Sebab, dia mampu mengentaskan 45 desa tertinggal.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Hironimus Rama
Bupati Bogor Ade Yasin senang atas prestasi yang ditorehkannya, yakni mengentaskan 45 desa tertinggal selama masa pandemi virus corona. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Kabupaten Bogor sudah tidak lagi memiliki desa tertinggal.

Padahal dua tahun lalu masih ada 45 desa tertinggal dari 416 desa di wilayah ini.

Bupati Bogor Ade Yasin mengaku prestasi ini berkat kerja keras Pemkab Bogor melalui program Desa Membangun.

Baca juga: Takut tak Bisa Mudik Lebaran, Belasan Ribu Nelayan Datangi Polsek Cilincing untuk Vaksin Covid-19

“Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendorong desa membangun karena Kabupaten Bogor sebagian besar wilayah perdesaan, kemajuan pembangunan akan dilihat dari sejauh mana desa-desa mampu berkembang dan maju menjadi desa mandiri,” kata Ade, Sabtu (23/4/2022).

Salah satu program yang mendorong pengentasan desa tertinggal ini adalah
program Samisade (Satu Miliar Satu Desa).

Program ini telah dilaksanakan dari tahun 2021 dengan anggaran Rp 372 miliar untuk 413 desa.

Tahun 2022 telah dianggarkan Rp 395 miliar untuk 415 desa.

Baca juga: THR Belum Cair, PNS Kota Bekasi Mulai Waswas, BPKAD Janji sebelum Lebaran

Sementara tahun 2023, direncanakan anggaran sebesar Rp 416 miliar untuk 416 desa.

"Total anggaran untuk program Samisade selama 3 tahun adalah sebesar Rp 1,18 triliun," papar Ade.

Ketua PPP Jawa Barat ini berharap tidak ada lagi desa yang statusnya turun jadi desa tertinggal.

"Saat ini ada 93 desa mandiri, 229 desa maju, 94 desa berkembang," ungkap Ade.

Pembangunan yang cukup kencang di desa membuat nilai Indeks Desa Membangun (IDM) Kabupaten Bogor meningkat

IDM Kabupaten Bogor saat ini sebesar 0,7681 poin. Nilai ini melampaui target di akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2023 yakni 0,7524 poin.

Baca juga: Regian Eersel Pertahankan Gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing Tumbangkan Arian Sadikovic

Tahun 2020 lalu status IDM Bogor masih berkembang dengan nilai 0,7001. Lalu tahun 2021 statusnya naik menjadi maju dengan nilai 0,7307.

"Kita sudah melebihi target, namun kita akan terus berupaya untuk meningkatkan nilai IDM ke status tertinggi yakni status mandiri. Nilai IDM Kabupaten Bogor saat ini melampaui target akhir RPJMD di tahun 2023,” jelasnya.

Menurut Ade, capaian ini tak lepas dari kinerja 174 orang tenaga pendamping profesional (TPP) yang bertugas di Kabupaten Bogor.

"Pemerintah Kabupaten Bogor bermaksud meningkatkan kerjasama, sinergi dan kolaborasi dengan para tenaga ahli pendamping desa yang profesional," papar mantan pengacara ini.

Baca juga: MNC dan IDN Respons Kerinduan Penggemar Srimulat Lewat Film Hil Yang Mustahal

Ia berharap, para pendamping untuk lebih terlibat dan lebih banyak berperan dalam fasilitasi, edukasi, mediasi dan advokasi terhadap pemerintah desa dan masyarakat.

"Peran pendamping desa dapat meningkatkan kapasitas, efektivitas dan akuntabilitas pemerintah desa dan membantu kelancaran program desa membangun seperti Samisade, rutilahu, stunting, upaya penanggulangan kemiskinan, dan sebagainya," tegas Ade.

Terpisah, Koordinator TPP Kabupaten Bogor, Dadang Syarif Mutoan mengatakan pihaknya akan memperkuat langkah para pelaksana di lapangan dalam memberdayakan masyarakat dan mendorong desa membangun di Kabupaten Bogor.

“Kami akan lakukan peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan ekonomi lokal melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), kemudian penanganan potensi masalah secara berjenjang, dan lain sebagainya,” ujar Dadang.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved