Ramadan

Jelang Lebaran, Harga Bawang Merah Tembus Rp 40.000 per Kg

Beberapa komoditas mengalami harga yang cukup tinggi dan rawan akan kelangkaan selama Ramadan 2022.

Warta Kota/Dwi Rizki
Jelang lebaran 2022 komoditas bawang merah, bawang putih terus naik, Sabtu (23/4/2022) 

WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR -- Beberapa komoditas mengalami harga yang cukup tinggi dan rawan akan kelangkaan selama Ramadan 2022.

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyoroti beberapa komoditas itu.

Wasekjend Penguatan Pangan & Distribusi Pangan, Abdul Sutri Atmojati mengatakan pihaknya melihat minyak goreng memiliki banyak faktor pendukung sehingga harganya masih diatas harga eceran tertinggi (HET).

"Minyak goreng, minyak goreng curah kami mendapati harga Rp. 20.000, harganya masih diatas harga eceran tertinggi," ucap Abdul pada keterangan tertulisnya, Sabtu (23/4/2022).

Abdul menuturkan perbedaan harga yang cukup tinggi dengan minyak goreng kemasan membuat banyak pihak bermain untuk menaikkan harga minyak goreng curah.

Baca juga: Puan Bisa Berperan untuk Atasi Harga Minyak Goreng

"Saat ini data IKAPPI menyatakan minyak goreng curah masih berada di rata-rata harga Rp. 20.000. Sedangkan, bawang merah diperiode ini kami melihat komoditas tidak banyak dipasaran dan harganya Rp. 39.000-Rp. 40.000," jelas dia.

"Bawang putih, walaupun bawang putih impor tetapi beberapa komoditas ini masih sulit ditemui di pasar, atau harganya masih relatif tinggi. Harga eceran tertinggi dibawah harga Rp. 30.000 tetapi harga dipasaran sudah mencapai Rp. 34.500," imbuh dia.

Adapun untuk gula pasir juga masih dikisaran harga Rp. 14.500 dan barang masih banyak belum ditemui di pasar.

Baca juga: Harga Daging Sapi dan Beras di Jakarta Naik, Berikut Daftar Harga Kebutuhan Pokok Selengkapnya

Hal tersebut dikarenakan, musim giling akan terjadi di bulan Mei, sehingga belum bisa ditemui di pasar.

"Daging sapi yang seharusnya harga Rp. 130.000 sekarang dikisaran harga Rp. 143.500 sampai Rp. 150.000. Harga daging sapi ini cukup tinggi diawal Ramadan sampai pada pertengahan bulan ramadan. Daging sapi ini salah satu penyebabnya adalah permintaan yang cukup tinggi, dan komoditasnya tidak begitu banyak," ungkap dia.

Abdul melanjutkan, dari beberapa komoditas pangan tersebut pihaknya menilai bahwa pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian masih belum cukup mampu mengendalikan pangan selama periode Ramadan," tutupnya.(m27)
 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved