SEA Games 2022 Vietnam

Targetkan ke Olimpiade, Sekarang Status SEA Games Menjadi Sasaran Antara Bukan Lagi Sasaran Akhir

Perubahan paradigma olahraga di tanah air melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) harus dipahami dengan tepat oleh semua cabang olahraga.

Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
Tribunnews/Abdul Majid
Menpora Zainudin Amali saat mengumumkan kontingen Indonesia ke SEA Games 2022 Vietnam di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (30/3/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perubahan paradigma olahraga di tanah air melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) harus dipahami dengan tepat oleh semua cabang olahraga (cabor).

Kini, SEA Games bukan lagi menjadi tujuan, tetapi Olimpiade yang jadi sasaran akhir prestasi atlet Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meminta Kemenpora untuk melakukan review total ekosistem olahraga Indonesia pada perayaan Haornas 2020.

Kemudian, Menpora Zainudin Amali menjawabnya dengan membuat Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan sudah disahkan oleh presiden melalui Perpres No.86/2021.

Saat ini, status SEA Games menjadi sasaran antara, bukan lagi sasaran akhir.

Baca juga: Putri Kusuma Wardani Rajin Diskusi dengan Pelatih Jelang Debut di SEA Games

Baca juga: Menghindari Jenuh Saat Berpuasa, Gelandang Persib Bandung Abdul Aziz Rajin Olahraga Saat Ngabuburit

Baca juga: Terkait Gugatan Persipura, Menpora Zainudin Amali Sarankan Bisa Dilanjutkan ke Pengadilan Arbitrase

Apalagi, selanjutnya bakal ada Asian Games yang beberapa hasilnya bisa menjadi ajang kualifikasi atlet untuk tampil di Olimpiade.

Oleh karena itu, menyambut SEA Games 2022 Vietnam, pengiriman atlet kini tak lagi jor-joran.

Ada tolok ukur yang dipersiapkan dengan matang oleh tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON).

Tim yang diketuai oleh Profesor Asmawi itu tak mau sekadar mengirimkan atlet, tetapi ada tolok ukur yang tepat.

BERITA VIDEO: Ustadz yang Ditabrak KRL di Citayam Ceritakan Kronologi, Teriak Alllahuakbar

“Saat ini, Indonesia memasuki fase perubahan yang tentu tidak semuanya bisa menerima perubahan tersebut. Padahal perubahan ini sudah merujuk pada peraturan-peraturan yang harus ditaati untuk kemajuan olahraga Indonesia kedepannya melalui pilihan yang berkualitas," kata Prof Asmawi saat ditemui Selasa (19/4/2022) malam.

Salah satu contoh nyata ialah adanya atlet dari cabor senam yang bersikeras untuk diberangkatkan ke ajang SEA Games Hanoi 2021 karena merasa layak.

Padahal, saat dipantau dan ditimbang track record performanya, atlet tersebut masih kalah dengan empat atlet senam lainnya yang sudah mendapat rekomendasi dari tim review PPON untuk bertolak ke SEA Games 2021.

Sebelumnya, ramai dibicarakan oleh warganet terkait sosok atlet senam ritmik Sutjiati Narendra.

Dia merasa tak diberangkatkan ke SEA Games padahal sudah meraih emas di PON XX Papua 2021 lalu. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved