Berita Karawang

ASN Karawang Menanti THR Lebaran, Berharap Segera Cair Sebelum Cuti Bersama

Angga menyebut, uang THR itu digunakan untuk membeli keperluan lebaran di rumah orangtuany

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Feryanto Hadi
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ilustrasi uang THR 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG----Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintahan Kabupaten Karawang, Jawa Barat menanti tunjangan Hari Raya (THR). Mereka berharap agar segera cair sebelum cuti bersama.

"Kalau kita sangat berharap bisa cepat cair sebelum cuti bersama, ya paling telat mah sebelum lebaran," kata Angga salah ASN di Satpol PP Karawang, pada Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Bagaimana Mengelola THR Agar Tidak Pamit Begitu Saja? Ini Tips dari MiPOWER by Sequis

Angga menyebut, uang THR itu digunakan untuk membeli keperluan lebaran di rumah orangtuanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri mengakui, belum bisa memastikan pencairan anggaran untuk THR dan gaji 13 ASN.

Saat ini pihaknya setelah keluar peraturan pemerintah (PP) dari Presiden akan langsung melakukan tahapan pembuatan peraturan bupati sebagai acuan pencairan anggaran.

"PP sudah keluar lagi kita teruskan untuk peraturan bupatinya. Kita harapkan sebelum cuti sudah cair," katanya.

Baca juga: Satwa Liar Langka Katak Bertanduk Ditemukan di Pengunungan Sanggabuana Karawang

Plt Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD), Arif Bijaksana Maryugo menerangkan jumlah ASN dilingkup Pemkab Karawang mencapai 9976 pegawai.

Menurut keterangan data kebutuhan THR, gaji dan tunjangan ASN mencapai Rp68 miliar.

"Kalau kebutuhannya, untuk THR dan gaji ke-13 kurang lebih Rp50 miliar dan tunjangan sekitar Rp18 miliar. Jadi totalnya sekitar Rp68 miliar," beber dia. 

Tips kelola uang THR

Bagaimana cara mengelola THR yang tepat?

Co-Founder MiPOWER by Sequis and Registered Financial Planner Edwin Limanta berbagi tips perencanaan keuangan sederhana agar uang THR tidak pamitan dan berlalu begitu saja setelah usai hari raya.

Saat mendapat THR, Edwin menyarankan agar segera alokasikan dulu THR untuk zakat fitrah sebelum digunakan untuk kebutuhan lebaran lainnya.

“Jumlah zakat fitrah tergantung pada kebijakan dan kerelaan masing-masing individu. Jika Anda bingung mematok nilainya, agar THR Anda juga cukup untuk kebutuhan lebaran lainnya maka bisa alokasikan sekitar 10 persen dari THR untuk zakat, sedekah, dan berbagi berkah untuk sekitar Anda, seperti untuk orang tua, asisten rumah tangga, supir, atau office boy di kantor. Berapa yang Anda akan berikan dan berapa orang yang dibagikan perlu dikalkulasikan anggarannya," papar Edwin, Selasa (19/4/2022)

Selanjutnya, untuk memanfaatkan THR dalam memenuhi kebutuhan, Edwin menganjurkan membuat daftar kebutuhan dalam 4 kategori.

“Sebelum mendapat gaji atau THR, buatlah daftar kebutuhan dengan membaginya dalam 3 kategori. Yakni kebutuhan penting yang mendesak, kebutuhan penting tidak mendesak, dan kebutuhan tidak penting. Dengan cara ini, saat THR diterima maka Anda akan dapat mengalokasikannya lebih mudah," ujar Edwin.

Selain daftar kebutuhan, Edwin juga menyarankan agar membiasakan mencatat setiap pemasukan, pengeluaran, dan sisa uang THR.

Dengan memiliki catatan keuangan, kita bisa menilai diri sendiri apakah sudah berhemat atau masih boros.

Ini juga membantu mengetahui kebutuhan mana yang masih belum dapat terpenuhi agar pendapatan berikutnya cukup membiayai kebutuhan selanjutnya.

Salah satu bentuk kebutuhan yang bisa memanfaatkan dana THR adalah membayar sisa utang sehingga usai lebaran dapat terbebas dari utang dan gaji bulan mendatang dapat dipergunakan untuk tujuan jangka panjang.

“THR bisa kita manfaatkan untuk membayar kewajiban yang biasanya kita bayar dengan menggunakan gaji. Manfaatkan THR untuk membayar semua atau sebagian cicilan dari kartu kredit, pay later belanja online, cicilan kendaraan maupun pinjaman lainnya yang memiliki biaya bunga tinggi. Saat THR dimanfaatkan untuk melunasi kewajiban maka selanjutnya dana darurat dan simpanan bisa bertambah,” saran Edwin.

Menerapkan Konsep Pay Yourself First 

Kewajiban zakat sudah dilaksanakan, kebutuhan lebaran sudah terpenuhi, dan utang sudah dibayar.

Nah, berikutnya, kaa Edwin lakukan pay yourself first.

Konsep ini dikenalkan oleh David Bach pada bukunya Automatic Millionare.

Maksud dari pay yourself first adalah mengalokasikan 30 persen pendapatan untuk persiapan masa depan.

Persiapan masa depan dilakukan dengan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki saat ini ke dalam pos dana darurat, asuransi jiwa dan kesehatan serta investasi, yang dananya tidak boleh diambil dalam jangka waktu yang telah Anda tetapkan untuk kebutuhan di masa depan.

“Saat menerima THR, kita sebaiknya menggunakannya untuk kebutuhan pay yourself first. Dengan demikian, THR yang Anda terima tidak pamit begitu saja namun memberikan rasa tenang dan optimis karena telah mengamankan kondisi keuangan di masa depan," sebut Edwin.

Dalam menerapkan konsep pay yourself first, katanya diperlukan komitmen yang kuat karena sifatnya jangka panjang.

Edwin mencontohkan jika seseorang mengambil produk asuransi Term Life Insurance maka ia harus membayar premi selama 6 tahun untuk mendapatkan perlindungan 10 tahun sehingga masa depan terlindungi dari risiko kerugian finansial jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan cacat total dan tetap.

Demikian juga jika berkomitmen ingin berinvestasi di reksa dana selama 10 tahun maka selama periode waktu tersebut, gunakan dana masa depan untuk melakukan top up investasi secara periodik dan tidak mengambil atau mencairkan dana tersebut sebelum 10 tahun.

Menyiapkan dana masa depan lewat asuransi sangat baik karena asuransi memberikan proteksi guna menjaga keberlangsungan hidup pada masa mendatang jika terjadi risiko sakit, kecelakaan hingga kematian.

“Kendala berasuransi pada masyarakat sering terbentur masalah premi. Padahal, Anda hanya perlu membayar premi dalam jangka waktu tertentu untuk bisa mendapatkan manfaat seumur hidup. Contohnya pada produk Q Smart Life New Gen Insurance yang memberikan jaminan perlindungan jiwa yang panjang hingga usia 99 tahun tanpa harus membayar premi seumur hidup. Bahkan memiliki nilai tunai yang dijamin,“ sebut Edwin.

Jika alokasi THR sudah diterapkan untuk hal-hal penting di atas, menurutnya, kemudian masih tersisa, barulah Anda bisa memanjakan diri sendiri.

Misalnya, membeli baju lebaran, membeli pernak-pernik lebaran, buka puasa bersama teman, ke salon untuk merapikan rambut sebelum hari raya, dan lainnya.

Upayakan anggaran tidak melebihi 10 persen dari dana yang tersedia.

"Tahan keinginan lainnya sampai tabungan mencukupi atau sampai THR berikutnya," kata Edwin

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved