Lebaran

Waspada Berbelanja saat Lebaran, Jangan Sampai Tabungan Jebol, Berikut Tips dari Pengamat Ekonomi

Telah menjadi tradisi momen Lebaran sebagai pelampiasan, uang yang ada digunakan untuk berbelanja dan liburan bersama keluarga. Ini harus diatur.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
Tribunnews.com
Pengamat ekonomi Bhima Yudhistira meminta masyarakat untuk menggunakan uang seefisien mungkin saat Lebaran, karena pandemi virus corona belum beres. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hari Raya Idul Fitri telah menjadi momen puncak bagi umat muslim di Indonesia untuk sebuah perayaan. Mereka akan mudik dan berbelanja dan liburan secara luar biasa.

Akibat perayaan Lebaran ini, maka ekonomi nasionalnya biasanya bergerak luar biasa. Yang semula redup, langsung bangkit.

Apalagi pada Lebaran tahun 2022 ini diprediksi akan lebih meriah, mengingat masyarakat sudah dua tahun tak merayakan secara besar-besaran.

Saat hari raya lebaran tiba, masyarakat Indonesia memiliki berbagai macam tradisi, mulai menjalani aktivitas mudik, berkumpul bersama keluarga, hingga berlibur.

Baca juga: Polda Jawa Barat Kerahkan Ratusan Personel untuk Urai Kemacetan saat Libur Lebaran di Kawasan Puncak

Umumnya, sebelum menjalankan tradisi tersebut, masyarakat banyak melakukan aktivitas berbelanja untuk memenuhi kebutuhan saat lebaran.

Berikut tips berbelanja untuk keperluan hari raya lebaran dari Direktur Center of Economic and Law Studies atau Celios, Bhima Yudhistira.

1. Selektif memilih barang

Pastikan barang yang dibeli selama lebaran adalah barang yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan saat hari raya lebaran tiba.

Ilustrasi uang rupiah.
Ilustrasi uang rupiah. (Kompas.com)

Pasalnya, menjelang peringatan hari raya besar, beberapa produk kerap melakukan promo atau potongan harga.

Hal tersebut dilakukan untuk menarik konsumen, agar membeli produk yang ditawarkan.

"Lebih banyak berhemat dan mengatur pengeluaran, serta menjauhi impulsive buying atau pembelian barang karena promosi yang ditawarkan," ujar Bhima Yudhistira saat diwawancarai Wartakotalive.com, Sabtu (16/4/2022). 

Baca juga: Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) Bogor Raya Dukung Kebijakan Pemerintah Pusat yang Pro Rakyat

"Pastikan barang yang dibeli selama lebaran adalah barang yang benar-benar sesuai kebutuhan,” imbuhnya.

“Contohnya, kalau beli baju lebaran, pastikan baju lebaran sebelumnya masih layak dipakai atau tidak, jangan membeli baju lebaran karena tren sesaat," lanjutnya.

2. Mencari pendapatan tambahan

Momen hari raya lebaran, umumnya dilakukan masyarakat untuk berbelanja berbagai macam kebutuhan, baik itu untuk disuguhkan di rumah sendiri ataupun menjadi buah tangan untuk keluarga.

Baca juga: Rusia Klaim Bebaskan Sandera yang Ditawan Nazi Ukraina di Masjid Turki di Mariupol

Hal ini dapat dimanfaatkan masyarakat, dengan membuka usaha, mulai dari kue lebaran, hampers, hingga oleh-oleh bagi para pemudik.

"Momen lebaran jangan hanya digunakan untuk belanja, tapi harus produktif juga melihat peluang usaha. Hal ini bisa dijadikan sebagai pendapatan sampingan," katanya.

"Contohnya adalah berjualan menggunakan platform online disela kesibukan,” imbuhnya.

“Mulai dari berjualan kue lebaran, hampers hingga oleh-oleh merupakan hal yang mungkin diminati para pemudik," terangnya.

Baca juga: JADWAL Imsakiyah dan Buka Puasa Kota Tangerang Selatan Hari Ini, Senin 18 April 2022

3. Persiapkan Dana untuk Keperluan Darurat

Masyarakat perlu untuk menyadari, bahwasanya berbagai harga kebutuhan pokok sedang melonjak, seperti minyak, Bahan Bakar Minyak (BBM), gas LPG, sembako, hingga tarif listrik.

Anda tetap harus mengalokasikan pendapatan bulanan atau gaji yang dimiliki, untuk kebutuhan setiap bulan.

Meskipun hari raya Idul Fitri banyak keperluan yang dikeluarkan, bukan berarti dana darurat tidak diperlukan, karena hal ini penting untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tak terduga.

"Sisakan dana untuk investasi agar aset tidak tergerus inflasi, karena harus disadari pasca lebaran ada banyak kebutuhan pokok yang akan naik, mulai dari harga Pertalite, tarif listrik, harga LPG, dan lainnya," tuturnya.

Ilustrasi - Masyarakat memadati stasiun Pasar Senen untuk mudik Lebaran.
Ilustrasi - Masyarakat memadati stasiun Pasar Senen untuk mudik Lebaran. (TRIBUNNEWS/FERRYAL IMMANUEL)

"Setidaknya dana darurat bisa dikompensasi ketika terjadi kenaikan harga ataupun ada masyarakat yang kehilangan pekerjaan," terangnya.

Jangan menggunakan dana yang didapat dari THR secara keseluruhan, pastikan anda tetap mengontrol penggunaannya.

"Untuk melindungi aset dari inflasi, sisakan uang THR untuk berinvestasi. Karena idealnya, sebesar 30 persen pendapatan dari THR sebaiknya ditabung, untuk keperluan pasca lebaran," ucapnya.

"Lalu, 10 persen lainnya dari pendapatan THR, sebaiknya disisihkan pada rekening terpisah untuk keperluan dana darurat," tutup Bhima Yudhistira.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved