Demo Mahasiswa
Ade Armando Sudah Tak Berdaya saat Digendong Polisi, Massa Terus Kejar sambil Lempari Batu
AKBP Setyo Koes Heryatno yang samai di kerumunan itu segera menggendong Ade Armando untuk dibawa menjauh dari lokasi.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
"Saat tidak ikut demo saya mantau. Dan ingin menyatakan saya mendukung," ujarnya, di lokasi.
Ia mengungkapkan alasan mengapa dirinya mendukung demo mahasiswa kali ini.
"Mau dukung kalau gugatannya adalah agar tidak diperpanjang agar dihentikan tiga periode saya setuju," kata dia.
"(Alasannya) nggak pantes. Artinya sekarang sudah ramai, padahal baru 2022. Kalau harus diubah amandemen kan butuh waktu," sambugnya.
Diberitakan sebelumnya, adapun dalam aksi demo yang diselenggarakan hari ini, BEM SI menargetkan 1.000 massa aksi dari 18 kampus, yakni UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE Dharma Agung, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, Unand, Unram, PPNP, Undip, UNS, UNY, Unsoed, SSG dan STIEPER.
Baca juga: Puluhan Pelajar Terlihat Turun dari Stasiun Palmerah, Diduga Akan Ikut Aksi Unjuk Rasa Depan DPR RI
Sementara itu, aksi demo yang digelar membawa empat tuntutan, yaitu:
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amendemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
Baca juga: Memanas, Mahasiswa Ingin Masuk Area DPR/MPR, Mulai Panjat dan Guncang-guncang Pagar Utama
Baca juga: Seorang Pemuda Nekat Aksi Berdiri di Atas Pancuran Kolam Bundaran Patung Kuda, Polisi Jadi Sibuk
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Baca juga: VIRAL Buronan Polda Sumut Sejak 2019 Berfoto Santai dengan Anggota DPR, Polisi Malah Bilang Begini
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, Koordinator BEM SI Kaharuddin menjelaskan bahwa aksi ini merupakan rangkaian lanjutan dari aksi yang sebelumnya dilakukan pada 28 Maret 2022.
"Betul, Mas. Aksi tanggal 11 April 2022 ini meminta jawaban dari aksi tanggal 28 Maret 2022, bagaimana pemerintah atau Bapak Presiden Jokowi menjawab tuntutan kita selama 14 hari ini," kata Kaharuddin