Tawuran

Sesepuh KBU Sebut Muhammad Diaz Hanya Korban dari Tawuran yang Berlangsung Puluhan Tahun

Ternyata tawuran di kawasan Jati Pulo dan Kota Bambu Utara (KBU) sudah berlangsung lama, tanpa diketahui sebabnya.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
warta kota/miftahulmunir
Irsyad Muchtar, sesepuh KBU mengatakan tawuran di wilayahnya sudah terjadi puluhan tahun, tanpa ada yang bisa melerai. 

"Sampai ada orang tua yang membela anaknya padahal itu anaknya ikut tawuran juga," jelasnya.

"Jadi untuk antisipasi agar tidak terulang lagi, saya pernah usulkan anak-anak remaja ini dikumpulkan kita buat suatu kegiatan, misalnya beri pelatihan bisnis, terus kasih modal untuk bisnis, disitu mereka akan sibuk kembangkan usahanya," sambung Irsyad.

Sebelumnya, seorang pemuda bernama Muhammad Diaz Bin Sofyan (20) tewas dalam insiden tawuran di Jalan Sanip, Kelurahan Jati Pulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat pada Sabtu (9/4/2022) dini hari.

Pria kelahiran tahun 2002 itu meregang nyawa di lokasi tawuran setelah mendapat luka sabetan senjata tajam di dada sebelah kiri.

Selain Diaz, ada dua rekannya yang ikut terluka akibat sabetan celurit dibagian punggung belakang.

Baca juga: PM Pakistan Imran Khan Digulingkan Parlemen setelah Dekat Rusia dan China

Peristiwa tawuran hingga memakan korban jiwa itu berawal ketika korban bersama belasan temannya warga Kota Bambu Utara, Palmerah membangunkan sahur keliling.

Julmi (37) tetangga korban menceritakan, satu jam sebelum korban meninggal, ia sudah meminta kepada Diaz agar segera pulang.

Kebetulan Diaz adalah warga Kota Bambu Selatan dan ikut membangunkan sahur bersama pemuda di Kota Bambu Utara.

"Sebelumnya mereka kumpul buat persiapan bangunin sahur, nah saya yang patroli sama warga sini dan warga Kota Bambu Utara bubarin, tapi dia enggak pulang," katanya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved