Ramadan

Omzet Rengginang Denyoh Meningkat 40 Persen Saat Ramadan

Adapun cemilan khas lebaran ini dibuat dengan bahan dasar beras ketan yang dijemur dibawah terik matahari hingga kering.

Warta Kota/ Yolanda Putri Dewanti
Usaha Rengginang Denyoh diperkirakan akan mengalami kenaikan omzet 40 persen pada Ramadan 2022. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bulan Ramadan memberikan keuntungan bagi para perajin rengginang industri rumahan.

Dalam sehari, perajin rengginang dapat menjual puluhan bungkus.

Salah satunya, Denyoh (45) penjual rengginang yang berlokasi di Bojong Menteng, Bekasi ini memperkirakan pesanan rengginang miliknya akan mengalami peningkatan selama Ramadan 2022.

Terlebih, pemerintah pusat telah melonggarkan beberapa aturan khususnya untuk perayaan Lebaran tahun ini.

Baca juga: Yayasan Alhadiid Center Milik Politisi Partai Golkar Gelar Bazar UMKM

Baca juga: Menteri Johnny ajak Sinergi dan Kembangkan Digitalisasi UMKM

Adapun cemilan khas lebaran ini dibuat dengan bahan dasar beras ketan yang dijemur dibawah terik matahari hingga kering.

Setelah itu, barulah digoreng dengan minyak panas dan menghasilkan tekstur yang renyah.

Denyoh mengungkapkan kenaikan yang terjadi diperkirakan sebesar 40 persen dari hari-hari biasa.

Baca juga: Dorong Peningkatkan Transaksi UMKM di Platform Digital, Ini yang Dilakukan Menkominfo Johnny G Plate

"Tahun ini lumayan ya, bisa dikatakan hampir 40 persen naiknya. Jika, dibandingkan tahun lalu itu sepi," ucapnya kepada Wartakotalive.com di Bojong Menteng, Bekasi, Minggu (10/4/2022).

Adapun tiga varian rengginang yang dibuatnya yakni, original, terasi, dan ketan hitam. Semua varian dibandrol dengan harga Rp 35.000 per pack.

Sementara itu, Dian selaku pembeli mengatakan sudah berlangganan rengginang Ibu Denyoh sejak 3 tahun lalu.

Baca juga: Bank DKI Bangun Galeri Jakpreneur Demi Permudah Akses UMKM

Selain untuk dikonsumsi sendiri, ia juga kembali menjual kepada tetangga sekitarnya.

Meski belum memiliki merk jual, rengginang Denyoh banyak digemari warga lantaran memiliki cita rasa yang gurih dan tekstur yang renyah. Cara pemasarannya pun hanya dari mulut ke mulut.

"Belum ada merk jualnya, ya nawarinnya dari mulut ke mulut saja," tambah dia.

Pantauan Wartakotalive.com, saat mengunjungi kediamannya Ibu Denyoh nampak sedang mengukus beras ketan yang akan dicetak menjadi rengginang.

Asap mengepul pun terlihat dari dari kompor di dapurnya. Saat itu, ia sedang membuat rengginang varian terasi.

Baca juga: Sandiaga Uno: Kolaborasi Baznas, Al-Azhar & UMKM, Ciptakan Lapangan Kerja dan Kebangkitan Ekonomi

Usai dikukus, mulai tahap pencetakan. Tampah bambu pun berderet satu per satu untuk diisi dengan cetakan bulat rengginang.

Selanjutnya, Denyoh dibantu anaknya menjemur di atas bambu rakitannya dengan terus mengharapkan teriknya matahari agar rengginang buatannya cepat kering.

Jika sudah kering sempurna, rengginang akan dimasukkan ke dalam plastik bening dan siap untuk dijual.(m27)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved