Viral Medsos
Lagi Viral Video Ustadz Yusuf Mansur Marah Sambil Gebrak Meja, Ternyata Ini Permasalahannya
Nama Ustadz Yusuf Mansur mendadak jadi pembicaraan. Sebuah video yang berisi curhatan sang ustadz beredar luas di media sosial.
Kalau pun mau dan saya terima duit Anda maka saya akan bermasalah hari ini. Maka itulah saya ngamen, saya ngasong, demi siapa? Demi Anda semua!
Bukankah kita butuh dana? Anda tahu untuk menghidupkan satu kota. Silakan tanya teman-teman direksi, untuk menghidupkan satu kota pun Paytren menguasai satu kota, sebutlah kota di mana istri saya lahir, kota Tangerang, kita butuh dana Rp 20 miliar, saudara-saudara.
Hari ini saya berhadapan dengan hukum ini, hukum itu, apakah saya ngadu kepada Anda semua? Dan apa membela saya Anda semua? Anda bersuara ke mana-mana, nggak saya dengar juga tuh.
Ketika banyak orang menjelekkan saya, apakah saya peduli dengan mereka? Tidak! Yang saya pedulikan adalah seperti Musa AS melihat masa depan. I will bring you tomorrow. Dan saya tidak pernah tidak konsisten.
Paytren bukan sebuah nama biasa, ia alat perjuangan bos. Bagaimana kita berdiri di Tanah Air kita sendiri. Bagaimana kita menjadi pemilik Tanah Air kita sendiri. Apalagi sekarang ada Treninet.
Menggalang sedekah umat
Sejak beberapa tahun belakangan, sosok Yusuf Mansur lekat dengan ustadz yang acapkali melakukan penggalangan dana umat.
Seperti yang terjadi pada tahun 2013 silam. Ia menggagas konsep investasi sekaligus sedekah atau yang dulu dikenal dengan Patungan Usaha.
Namun di tengah jalan, Patungan Usaha itu terbentur beberapa kendala. Sehingga sempat membuat investasi terganggu.
"Setelah ada kesalahan kemarin, saya tebus lah. Salahnya karena ketidaktahuan. Makanya kalau ada kekurangan, saya akan sempurnakan segera," kata Yusuf Mansur saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, 26 Juli 2013.

Ayah dari Wirda Masur ini bercerita, awalnya kegiatan bisnis Patungan Usaha hanya merupakan gerakan sedekah saja.
Karena banyak jamaah yang ikut berpartisipasi, sehingga Yusuf Mansur membuat rekening bersama untuk menerima sedekah jamaahnya.
Lantas karena ini bersifat patungan, Yusuf membuat sebuah usaha dan mampu menggunakan uang tersebut untuk mengakuisisi sebuah hotel di kawasan Cengkareng Tangerang.
Hotel berkonsep syariah itu belakangan diberi nama Hotel Siti.
Namun karena ketidakjelasan legalitas Patungan usaha, Menteri BUMN Dahlan Iskan kala itu pun meminta Yusuf Mansur menghentikan usahanya tersebut.
Baca juga: Tiga Penggugat Investasi Tabung Tanah Berharap Bisa Bertemu Ustaz Yusuf Mansur Saat Sidang Mediasi