Berita Jakarta
Cerita Didik, Awal Mula Tempati Lahan Pancoran Buntu 2 yang Ternyata Milik Pertamina
Menurut Aditya, warga masih salah paham perihal konteks sosialisasi yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tersebut
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, PANCORAN - Kawasan Pancoran Buntu 2, Pancoran, Jakarta Selatan menyimpan cerita tersendiri bagi Didik, selaku mantan sekretaris RT di tempat itu.
Didik menceritakan awal mula dirinya menempati lahan tersebut sekitar tahun 1988 sampai 1989.
"Awalnya, saya masuk ke situ belum banyak orang. Tahun 1988-1989 di bawah itu masih lahan kosong," ujarnya, Kamis (31/3/2022).
Namun, ia mengatakan bahwa sebanyak 27 rumah sudah lebih dulu menduduki kawasan itu.
Para warga tinggal di sana dengan mengatasnamakan ahli waris.
Baca juga: Pemkot Jaksel Segera Pulihkan Aset Pertamina di Pancoran Buntu 2 untuk Menghindari Kerugian Negara
Sebelum masuk, Didik sudah melihat plang milik PT Pertamina terpasang di kawasan Pancoran Buntu 2.
"Iya sebelum saya masuk. Itu pun saya masuk ke situ plang Pertamina sudah ada," kata dia.
"Memang ada salah satu yang dipercaya ahli waris untuk mengelola di situ, ya dia bilang bahwasanya lahan itu bukan milik Pertamina," sambung Didik.
Mereka yang tinggal di sana menyewa lahan, kemudian membuat bedeng.
Untuk mengontrak di Pancoran Buntu 2, mereka harus merogoh kocek sekitar Rp6 hingga 7 juta per tahun.
"Kalau beli sih nggak bisa. Jadi cuma ngontrak tanah. Terus mereka pada bikin bedeng. Ambil dipukul rata itu Rp 6-7 juta per tahun," tuturnya.
Baca juga: Dioptimalisasi, Lahan Kumuh Milik Pertamina di Pancoran Buntu 2 Akan Jadi Lokasi Sinergi BUMN

Diketahui, lahan Pancoran Buntu 2 milik PT Pertamina saat ini masih ditempati oleh sebanyak 23 warga.
Sosialisasi penataan dan pengamanan aset milik Pertamina di kawasan Pancoran Buntu 2, Pancoran, Jakarta Selatan, digelar pada Kamis (24/3/2022).
Bertempat di Ruang Pola Lantai 4 Kantor Kecamatan Pancoran, sosialisasi itu dihadiri oleh berbagai pihak, dengan turut mengundang 23 orang warga penghuni lahan milik Pertamina.
Namun, dari 23 warga yang diundang, hanya ada sebanyak dua orang warga yang mengikuti proses sosialisasi.