Diadang Saat Keluar Parkir, Ketua DPRD DKI Laporkan Pengelola Rumah Sakit di BSD ke Polisi
Ia menceritakan, pada Jumat (18/3/2022) lalu, ia membawa putrinya ke RS tersebut dengan keluhan nyeri di dada akibat asam lambungnya naik.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melaporkan Rumah Sakit di BSD ke Polsek Serpong.
Politisi PDI P tersebut melaporkan penagihan biaya perawatan putrinya secara paksa di areal parkir.
“Saya sudah melaporkan RS Eka Hospital ke Polsek Serpong pada Sabtu (19/3/2022) lalu terkait pelayanan dan penagihan biaya perawatan putri saya dengan cara memaksa atau tidak manusiawi di area parkir,” kata Prasetyo Rabu (23/3/2022).
Ia menceritakan, pada Jumat (18/3/2022) lalu, ia membawa putrinya ke RS tersebut dengan keluhan nyeri di dada akibat asam lambungnya naik.
Saat itu putri Prasetyo langsung dibawa ke ruang perawatan UGD dan ditangani dokter jaga.
Dokter jaga pun menyarankan agar dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan Computerized Tomography Scan (CT Scan).
Baca juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Wagub Ariza: Agar Tidak Bawa Virus
Saat itu juga ia menuruti arahan dokter jaga untuk CT Scan. Dokter pun menginformasikan bahwa hasil dari pemeriksaan CT Scan ada massa yang diduga kista di tubuh putrinya. Pihak dokter juga juga menyarankan untuk observasi dan rawat inap.
Mendengar hal tersebut, Prasetyo saya sempat tidak percaya karena sebelumnya hanya keluhan asam lambung.
Ia pun sempat meminta hasil CT Scan tersebut, tetapi pihak rumah sakit tetap tidak memberikan.
Baca juga: Tak Masalah PAN Masuk Kabinet, Cak Imin: Tapi Jangan Ganggu PKB, Bisa Ukraina Lawan Rusia Nanti
Putrinya pun dirujuk ke dokter spesialis Internis dan spesialis kandungan. Dari hasil pemeriksaan ulang dokter spesialis tersebut tidak ditemukan adanya tanda-tanda masa yang diduga kista ditubuh pasien.
“Saat kita mau pulang baru dikasih hasil CT Scan tersebut. Itu pun ada syaratnya pasien harus dilakukan swab Covid-19 dengan biaya Rp 675.000,” kata Pras.
Ia juga mengeluhkan saat istrinya mau membesuk anaknya ke rumah sakit pihak RS meminta agar di swab Covid-19.
Meski hasilnya negative, tapi ibu pasien harus menunggu lagi di ruang tunggu dengan alasan harus hasil lab kurang lebih 15 menit.
Pihak rumah sakit pun menahan hasil laboratorium dengan alasan harus mendapat persetujuan dari dokter.
”Karena terlalu lama, istri saya menghampiri anak di ruang perawatan dan langsung membawanya pulang ke rumah karena kondisnya sudah mulai pulih, “kata Pras.