Kriminalitas
Baru Seminggu Training Sudah Nipu Konsumen, Oknum Sales Diler Honda MT Haryono jadi Tersangka
Pelaku meminta konsumen mentransfer sejumlah uang hingga puluhan juta rupiah ke rekening seseorang
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Setelah itu, Yunita kembali mentransfer uang muka atau DP sebesar Rp37 juta ke rekening orang yang berbeda atas nama Dede Yusup.
"Ruhan telepon saya, supaya unit siap dikirim Kamis, dia minta Rp30 juta untuk DP sparepart dan urus samsat, karena saya request plat. Dia menyuruh saya untuk transfer ke rekening supervisor sparepart supaya tidak bertele-tele," kata Yunita.
"Karena kalau sudah masuk ke rekening kantor, prosesnya lama. Supervisor sparepart ini dia sebut namanya Dede Yusup. Akhirnya saya setujui. Lalu yang Rp7 juta ditransfer karena sparepart sudah dipasang dan ditalangi bagian sparepart. Bukti kwitansi pun ditunjukkan ke saya," lanjutnya.
Tak sampai situ, Yunita juga kembali mengirimkan uang sebesar Rp134 juta untuk pelunasan ke rekening diler Honda MT Haryono.
Setelah mentransfer dengan nominal itu, Ruhan tidak dapat dihubungi dan menghilang begitu saja. Yunita mengaku telah menghubungi diler tersebut.
Usai mendapat penjelasan dari pihak Honda MT Haryono, Yunita merasa kecewa.
"Pihak Honda MT Haryono mengatakan bahwa Ruhan bukan sales mereka. Dia baru training dua minggu. ID card di leher palsu, kartu nama cetak sendiri," kata dia.
"Bagaimana bisa ini terjadi di dalam dealer resmi? kemudian masalah surat pemesanan kendaraan (SPK) itu palsu yang saya bawa pulang dari dealer. Bagaimana ini bisa terjadi?," sambung Yunita.
"Mengenai data diri sales penipu yang diberikan kepada saya, yaitu KTP, KK, NPWP, saat saya cek ke Dukcapil tidak terdaftar. Bagaimana proses rekrutmennya?" lanjutnya.
Yunita menuturkan saat ini dirinya menyerahkan kasus tersebut kepada pihak Kepolisian dan BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional).
Ia juga menunggu refund atau pengembalian uang Rp134 juta yang dijanjikan pihak diler Honda MT Haryono pada Jumat (18/3/2022). (M31)