Pengelolaan Sampah

PT Sinergi Patriot Ubah Sampah Sumur Batu Jadi Energi Listrik, Manfaatkan Sesuatu yang tak Bernilai

PT Sinergi Pstriot memiliki komitmen besar dalam mengelola sampah di TPST Sumur Batu menjadi energi listrik. Ini patut didukung.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/ Joko Supriyanto
PT Sinergi Patriot memberdayakan tumpukan sampah di TPST Sumur Batu menjadi energi listrik. 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Direktur PT Sinergi Patriot Kota Bekasi Muhamad Fikri Aziz mengatakan tengah melakukan kajian dalam pengembangkan usaha baru dalam bidang energi. Salah satunya energi listrik.

Fikri melihat jika Kota Bekasi bisa memiliki pontensi energi listrik baru yang dapat dikembangkan seperti halnya sampah.

Sehingga ia yakin hal itu akan bisa dikonversikan menjadi nilai tambah seperti energi listrik.

Baca juga: Marc Marquez Janji Gaspol di MotoGP Mandalika untuk Perbaiki Citra Honda

"Di bekasi ini ada potensi yang belum banyak tergali yaitu sampah,” ujarnya, Minggu (20/3/2022).

“Sampah misalnya di Bantargebang dan di Sumur Batu itu kan tidak dikonversi menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah, misalnya energi listrik," imbuh Fikri Aziz.

Sejauh ini, terkait rencana itu, Aziz juga sudah melakukan kajian dan pertemuan dengan beberapa stakeholder.

Sebab, jika permasalahan sampah ini tidak ada treatment yang serius di Indonesia akan terus kekurangan lahan untuk menampung sampah. 

Baca juga: Anies Tahu Kebutuhan Penggemar Sepeda, Tambah Lajur Thamrin-Sudirman Tiap Akhir Pekan

"Jadi yang ada kan sekarang open dumping tidak dihabiskan sampahnya, sehingga kita butuh besaran luas wilayah yang makin banyak," katanya.

Menurut Fikri berdasarkan UU No 8 tahun 2008 tentang sampah, berapapun biayanya sampah itu tanggung jawab negara.

Apalagi Presiden Joko Widodo juga mengeluarkan Perpres 35 tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan yang hal ini pun sangat disambut baik.

Baca juga: Niat Beli Kabel di Pasar Kenari, Pria Ini Malah Jadi Korban Penipuan, Polisi Tangkap Empat Pelaku

"Itu sebenarnya sudah baik, jadi kami prioritaskan ada beberapa daerah prioritas dalam pengelolaan sampah,” ujarnya.

“Itu sudah bagus, tinggal implementasi di tataran pemerintah daerah dan koordinasinya dengan pemerintah pusat," imbuhnya.

Selain itu, Fikri juga melihat pengelola energi penerangan jalan umum sebagian besar menggunakan listrik dari PLN.

"Karena listrik yang dihasilkan untuk mengisi lampu kita, ngecharge Handphone kita mayoritas dari sumber batu bara. Dari sisi lingkungan kita susah, sama-sama tahu lah ketergantungan kita terhdap batu bara menjadi sesuatu yang perlu juga dalam beberapa hal dikurangi," ujarnya.

Baca juga: Untuk Meningkatkan Kesejahteraan, Anies Menaikkan Dana Hibah Guru Honorer hingga Rp 538,9 Miliar

Kenapa pengguna baru baru harus dikurangi. Fikri melihat dampak yang diakibatkan pun cukup serius, salah satunya terkait global warming.

Oleh karena itu perlu semacam langkah-langkah dari pemerintah untuk mencari opsi pengurangannya.

"Misalnya kita coba tes lah dari penerangan jalan umum dulu itu dirubah pakai solar misalnya. Lampunya juga di convert pakai LED jadi supaya lebih hemat, jadi ini bisa 15 tahun berhenti. Kalau pakai tenaga surya bisa membantu lah mengurangi energi karbon dan sebagainya," ucapnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved