Virus Corona
Bukan 10 Tahun, Menkes Optimis Endemi Covid-19 Bisa Dicapai dalam Waktu 1,5 Tahun
Menurut Budi, untuk mencapai status endemi, pertimbangan tidak hanya dari sisi kesehatan, tapi juga sosial, politik, serta budaya.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin optimistis status endemi Covid-19 bisa dicapai 1,5 tahun lagi.
Apalagi, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia cukup tinggi.
"Per hari kemarin (17/3/2022) sudah mencapai 194 juta orang yang berhasil disuntik, di antaranya 154 juta sudah dua dosis."
Baca juga: Novel Baswedan: Sejak Awal 2020 Mata Kiri Saya Akhirnya Buta Permanen
"Waktu Indonesia pertama kali masuk vaksinasi, saya ingat majalah terkenal dari The Economist mengatakan (pandemi ini) akan selesai 10 tahun."
"Tetapi saya lihat tren-nya seperti ini, mudah-mudahan tidak sampai 1,5 tahun sudah selesai," kata Budi dalam vaksinasi booster dan donor darah di City Hall Pondok Indah Mall, Jumat (18/3/2022).
Menurut Budi, untuk mencapai status endemi, pertimbangan tidak hanya dari sisi kesehatan, tapi juga sosial, politik, serta budaya.
Baca juga: Arab Saudi Eksekusi Mati Dua WNI Atas Kasus Pembunuhan Sesama Warga Indonesia
"Kita sudah mengalami pandemi kan lebih dari 10 kali sejak abad ke-13, 14, selalu pertimbangannya banyak," imbuhnya.
Dari segi kesehatan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah skenario sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Bapak presiden sudah menyiapkan skenario-skenario."
Baca juga: KRONOLOGI Arab Saudi Eksekusi Mati Dua WNI, Dua Surat Presiden kepada Raja Tak Ubah Hukuman
"Kita ingin kalau bisa indikator transmisi yang WHO ada tiga itu, level satu dalam enam bulan berturut-turut."
"Usulan epidemiolog kalau bisa reproduction number-nya di bawah satu selama 6 bulan berturut-turut, juga minimal vaksinasi lengkapnya dua kali," paparnya.
Budi menegaskan, endemi bukan berarti Covid-19 hilang.
Baca juga: Dua WNI Sempat Salat dan Baca Alquran Sebelum Dieksekusi Otoritas Arab Saudi
Virusnya tetap ada tapi penularannya rendah terkendali.
"Yang penting adalah budaya masyarakat sudah paham bagaimana menangani penyakit itu sendiri tanpa dipaksa oleh pemerintah," tuturnya.
Misalnya endemi demam berdarah. Masyarakat yang sakit demam berdarah, sadar bisa melakukan penanganan sendiri seperti menyemprot rumah, dan jika demam naik turun melakukan cek darah sendiri.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dua Polisi Penembak Enam Anggota FPI Divonis Bebas