Pementasan Teater
Teater Koma Pentaskan Lakon Sampek Engtay Setelah 2 Tahun Tertunda, Tetap Berkarya Meski Ada Pandemi
Lakon Sampek Engtay dipentaskan Teater Koma di Ciputra Artpreneur, Ciputra World Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu-Minggu (5-6/3/2022).
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejak didirikan pada 1977, Teater Koma konsisten menghadirkan beragam lakon menarik dan menghibur bagi para pecinta teater.
Pandemi yang melanda dunia membuat berbagai pementasan di atas panggung harus tertunda demi mencegah penyebaran Covid-19.
Seiring berjalannya waktu, Teater Koma kembali berproses dan menggelar lakon bertajuk Sampek Engtay untuk menjawab kerinduan para pendukungnya.

Lakon yang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation ini dipentaskan di Ciputra Artpreneur, Ciputra World Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu-Minggu (5-6/3/2022) pukul 13.00 dan 18.30 WIB.
Pementasan lakon Sampek Engtay itu dilakukan setelah penantian lama dan melakukan beberapa penyesuaian.
Lakon Sampek Engtay yang awalnya dipentaskan di 2020, kini digelar mengikuti protokol kesehatan, dengan penonton yang hadir 50 persen dari kapasitas gedung.
Baca juga: Vicky Mono Gelar Pentas Teater Bung Karno Series, Ditayangkan di Kanal YouTube Suarahgaloka
Baca juga: Setelah Film Soekarno, Maudy Koesnaedi Kembali Mainkan Peran Inggit Garnasih di Pementasan Teater
Dengan kapasitas yang terbatas tersebut, sebagian besar penontonnya adalah mereka yang sudah membeli tiket sejak dua tahun lalu.
Inilah cara Teater Koma menanggapi dukungan dan kepercayaan para pemegang tiket yang selama dua tahun tetap setia menanti lakon Sampek Engtay naik panggung.
"Terima kasih ke para penikmat seni yang telah setia menanti. Semoga penantian panjang ini terbayar dengan penampilan kami," kata Ratna Riantiarno, aktris yang juga Pimpinan Produksi Teater Koma.

Lakon yang awalnya dipentaskan pada Maret 2020 ini mengisahkan tentang Engtay, gadis dari Serang, yang ingin sekolah ke Betawi.
Di masa itu, perempuan dilarang bersekolah. Setelah berusaha keras meyakinkan orang tuanya, Engtay pergi ke Betawi dengan menyamar sebagai laki-laki.
Saat tersesat di jalan, Engtay bertemu Sampek, yang kebetulan hendak pergi ke sekolah yang sama. Di sinilah awal mula cinta Engtay bersemi.
Baca juga: Happy Salma dan Butet Kartaredjasa Produseri Pertunjukan Teater Bertajuk Rumah Kenangan
Baca juga: Gunawan Maryanto Meninggal di Yogyakarta, Disemayamkan di Teater Garasi dan Dimakamkan Besok Pagi
Berbagai isyarat dilemparkan ke Sampek. Tapi, Sampek yang kutu buku dan rajin belajar sama sekali tidak sadar. Apakah Engtay akan membuka jati dirinya kepada Sampek? Bagaimanakah nasib cinta mereka?
Selama dua tahun penundaannya, lakon yang mengangkat tentang cinta dan isu sosial ini telah mengalami empat kali pergantian jadwal, dan penyuntingan ulang naskah.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi durasi lakon untuk memberikan pertunjukan terbaik bagi 1.200 pembeli tiket yang telah menyimpannya dan berantusias untuk menyaksikan lakon ini sejak tahun 2020.
