Berita Jakarta
MAKIN PEDAS, Harga Cabai Rawit Tembus Rp80 Ribu per Kg, Satgas Pangan Polri Temukan Fakta Ini
Kasatgas Pangan Polri Irjen. Pol. Helmy Santika mengungkapkan penyebab kenaikan ialah karena curah hujan tinggi.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Polri ungkap penyebab cabai rawit merah yang melonjak drastis jelang bulan puasa Ramadhan.
Saat ini harga cabai rawit merah mencapai Rp80 ribu perkilogram (kg) dari sebelumnya seharga Rp50 ribu.
Artinya kenaikan harga cabai rawit merah mencapai 40 persen.
Kasatgas Pangan Polri Irjen. Pol. Helmy Santika mengungkapkan penyebab kenaikan ialah karena curah hujan tinggi.
Baca juga: Jelang Ramadan, Harga Ayam Potong dan Kilogram di Pasar Tradisional Serpong Mulai Merangkak Naik
"Kenaikan lebih disebabkan karena musim dan masa panen, pada saat curah hujan tinggi dan berakhirnya musim panen, maka harga cabai rawit merah akan cenderung mengalami kenaikan," jelas Helmy di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2022).
Belum lagi kata Helmy, kenaikan harga cabai rawit merah juga dipengaruhi dengan masa bulan puasa Ramadhan yang akan tiba.
Jelang Ramadhan, umumnya harga bahan pokok melonjak lantaran permintaan pasar meningkat.
Saat ini kata Helmy, tengah ada kebijakan pemerintah yang bertujuan mengendalikan ketersediaan, distribusi, dan harga.
Baca juga: Harga Minyak Goreng dan Cabai Rawit Merah Terpantau Masih Tinggi di Tangerang
Diantaranya dengan menugaskan BUMN dan melaksanakan operasi pasar, sehingga harga masih bisa terkendali dan terjangkau oleh masyarakat.
Selain itu Satgas Pangan Polri bersama-sama dengan Kementerian terkait turut serta mengawal ketersediaan bahan pokok serta kontrol harga agar tetap stabil.
Baca juga: CATAT, Ini Jadwal dan Lokasi Operasi Pasar Minyak Goreng di 10 Kantor Polsek se-Jakarta Selatan
Satgas Pangan Polri juga telah melakukan deteksi dini terkait gejolak permasalahan yang ada dari tingkat bawah.
Deteksi dini mulai dari produsen, petani, pedagang, distributor, importir, maupun konsumen.
"Sehingga kenaikan bahan pokok bisa dikoordinasikan dengan pemerintah yang berwenang untuk mencari solusi terbaik menjelang puasa dan lebaran," jelas Helmy.
Satgas Pangan Polri juga telah turut serta turun ke lapangan bersama-sama dengan Kementrian Pertanian, Kementrian Perdagangan, serta Badan Pangan Nasional (BPN) untuk mengecek dan mengidentifikasi permasalahan yang ada.
Terpenting saat ini kata Helmy ialah menjaga ketersediaan bahan pokok pangan.
Baca juga: Pedagang Daging Sapi di Pasar Slipi Jakbar Mogok Jualan, Unit Krimsus Polres Jakbar Cek Lapangan
Salah satu cara yang terampuh ialah dengan menjaga ketersediaan stok dan menjaga keseimbangan suplay and demand. (Des)