Kemacetan di DKI Jakarta
Gubernur Anies Baswedan Menyebut Bahwa Sekarang Kemacetan di DKI Jakarta Ada di Posisi ke-46 Dunia
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan hasil pencapaian Ibu Kota dalam menekan tingkat kemacetan selama lima tahun terakhir.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi keynote speaker dalam acara U20 Jakarta E-Mobililty secara virtual di YouTube Pemprov DKI Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Pada kesempatan itu, Anies membeberkan hasil pencapaian Ibu Kota dalam menekan tingkat kemacetan selama lima tahun terakhir.
Anies mengatakan bahwa pada awal masa kepemimpinannya pada tahun 2017, DKI Jakarta sempat menempati ranking empat kota termacet di dunia.
Namun, berkat integrasi moda transportasi publik, saat ini sudah berhasil keluar dari daftar 10 kota termacet di dunia.
Baca juga: Ikuti Forum U20 E-Mobility, Gubernur Anies Baswedan Sebut 3 Komitmen Mobilitas Jakarta Bebas Emisi
Baca juga: Fakta Dibalik Kemacetan Jalur Puncak yang Viral di Media Sosial Saat Libur Isra Miraj 2022
Baca juga: Pengamat Politik Sebut Kisruh Formula E Bisa Menghambat Harapan Anies Baswedan Maju ke Pilpres 2024
"Kami tidak suka di dalam 10 besar. Kami ingin keluar. Maka pada 2020, kami turun ke-31. Pada 2021, kami turun di 46. Bayangkan, dalam waktu 5 tahun kami turun dari posisi keempat kota termacet di dunia. Sekarang, kami di posisi 46 di dunia," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menerangkan bahwa hingga memperluas rute di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Adapun integrasi yang dimaksud Anies ini mencakup angkutan masal berbasis rel, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodetabek.
Tak hanya itu, Anies juga turut mengapresiasi masyarakat yang sudah menggunakan transportasi publik guna menekan kemacetan di Ibu Kota.
BERITA VIDEO: Truk Bermuatan Minyak Goreng Tergelincir di Tol Cipali, Botol Minyak Goreng Berserakan
"Sekarang, kita nomor 46 di dunia. Ini bukan hanya karena pekerjaan kami di pemerintahan tapi juga karena masyarakat," jelas dia.
"Mereka mengubah rutinitas harian mereka menjadi pendekatan yang lebih berkelanjutan dalam mobilitas mereka. Maka dengan itu, kami ingin lebih mempercepat upaya dalam mewujudkan mobilitas bersih untuk Jakarta," tutup Anies.